Komoditas pisang dan singkong berperan penting sebagai sumber nutrisi serta dalam capaian perekonomian di Indonesia maupun di tingkal global. Pada 2020 saja, produksi pisang di dua kecamatan di Kab. Sumedang, yaitu Tanjungsari dan Cimanggung mencapai 99,82 ton dan 10,62 ton. Produk pisang dan singkong dipasarkan dalam bentuk segar. Selain itu, telah muncul industri kecil pengolahan yang masih konvensional.
“Berkaitan dengan potensi pertanian lahan kering dan industri pengolahan, komoditas pisang dan singkong memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Hal tersebut didukung juga oleh aksesibilitas lokasi yang mudah dijangkau dari ibu kota Provinsi Jawa Barat sebagai sasaran pemasaran,” kata ilmuwan ITB Dr. Dadang Sumardi.
Untuk itu, ilmuwan dari Kelompok Keahlian Genetika dan Bioteknologi Molekuler SITH ITB melakukan diseminasi teknologi pengolahan pisang dan singkong di dua desa ini. Program untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan hasil dan sisa panen pisang dan singkong ini juga melibatkan ilmuwan SITH ITB lainnya, yaitu Dr. Ima Mulyama Zainuddin dan Dr. Tati Kristianti.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dari Mei hingga Oktober 2021. Selain menyerap ilmu mengenai potensi pisang dan singkong, masyarakat juga dilatih membuat anyaman dari pelepah pisang serta praktik membuat tepung pisang dan singkong (Mocaf). Dalam kegiatan ini tim berkolaborasi dengan Indonesia Biogeography and Biodiversity Inovation Group (Inabig), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, dan Institut Teknologi Nasional (Itenas).
Kegiatan diseminasi teknik pengolahan ubi singkong menjadi Mocaf dipandu Dr. Ima Mulyama Zainuddin. Sementara, diseminasi teknik pengolahan tepung pisang dipandu oleh Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. ”Untuk keberlanjutan program pengabdian masyarakat ini kami memberikan bantuan peralatan pengolahan berupa alat pengiris dan alat penepung untuk Desa Raharja dan Desa Cikahuripan masing-masing dua unit,” kata Dr. Dadang.*
Contact: dadangsu@sith.itb.ac.id
Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. tergabung dalam Kelompok Keahlian Genetika dan Bioteknologi Molekuler SITH ITB, menyelesaikan program doktornya di ITB pada 2017. Dr. Ima Mulyama Zainuddin, S.Si., M.Si. meraih gelar doktor di Technische Hochschule Zurich, Zurich, Swiss pada 2016.