Penyelamatan Bencana dengan Drone Mini

Sejumlah kecelakaan kapal membutuhkan penyelamatan korban di air. Selain itu, berbagai bentuk penyelamatan lain juga memerlukan kecepatan (rapid rescue), seperti juga jika terjadi gempa, longsor dan banjir. Mengingat terjadi di air atau di daerah bencana,  peralatan yang diperlukan harus mudah dibawa (dimensi kompak, handling baik) serta cepat dan mudah dioperasikan.

Tim ilmuwan ITB di bawah pimpinan Bismo Jelantik Joyodiharjo, S.Sn., M.Ds. yang tergabung dalam Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri FSRD ITB kemudian melakukan riset mengenai pemanfaatan pesawat nirawak (drone). “Penelitian ini mengkaji fungsi penyelamatan dengan bantuan UAV yang paling efektif, dan telah membuat alternatif desain yang mengarah kepada penyelamatan time-sensitive (rapid rescue),” kata Bismo, M.Ds.

Bismo, M.Ds mengatakan, drone/UAV mempunyai karakteristik (kelebihan dan kekurangan) yang spesifik, terutama berkaitan dengan beban muatan dan durasi operasional sehingga tidak dapat dipaksakan untuk semua kegiatan.

Pembuatan prototipe dilanjutkan sesuai desain final, testing awal (pre-flight) dan perbaikan desain (feedback) serta setup hardware dan software. Tes kedua (outdoor) dilakukan ketika semua unsur keselamatan telah terpenuhi dan dilakukan dengan prosedur yang sesuai.

“Hasil desain final berupa file 3D dengan format.stl yang dapat di-print secara mandiri, menurut rencana akan di-share kepada yang memerlukan (dengan lisensi yang sesuai dan proteksi desain produk industri) agar dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat,”  kata Bismo, M.Ds.***

Contact: bismojo@itb.ac.id

PENULIS ARTIKEL
Bismo Jelantik Joyodiharjo, S.Sn., M.Ds. • Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri, FSRD ITB

Tergabung dalam Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dan magisternya di ITB.

229

views

04 November 2022