Membangun Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi

Pemerintah mendorong desa agar ikut mengelola sumber daya air yang ada di wilayahnya. Warga desa harus berperan aktif dalam pemanfaatan sumber daya air yang ada di desa, melalui Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes), baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat maupun melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa meningkatkan pendapatan asli desa. BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa.

Pada praktiknya, mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa nomor 6, yaitu Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi itu tidak semudah membalik telapak tangan. Tim ilmuwan ITB yang turun ke Desa Pangalengan menemui sejumlah tantangan. “Dalam program selama tiga tahun, dari 2020 ini, kita mendapati tantangan yang bersifat teknis hingga pengelolaannya,” kata Arif Susanto, S.T., M.T., dari Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi dan Geokimia Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB yang bersama tim melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes untuk PAMDes bagi masyarakat di Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Pada program 2020, ditemukan bak distribusi air dan jaringan pipa air di satu RW yang rusak, pengelolaan air kurang baik, distribusi air tidak merata, dan belum ada unit usaha PAMDes yang dikelola BUMDes. Dari segi sumber air, pada 2021, tim menemukan mata air yang tidak bisa digunakan, dimiliki perusahaan swasta, tercemar pupuk kimia dan tercemar kotoran sapi, hingga bak penampungan air dan jaringan pipa air rusak.

“Pada program 2022, kami mendapati tantangan kepadatan penduduk yang kebutuhan airnya belum bisa sepenuhnya dipenuhi oleh PDAM. Selain juga keluhan iuran dan denda yang mahal. Warga di RW ini sudah ada keinginan mengelola PAMDes sendiri sehingga pasokan air lancar dan biayanya lebih murah,” kata anggota tim Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.

Setelah melakukan survei lapangan, rapat koordinasi dengan pemerintah dan warga desa, melakukan pendataan warga dan calon pelanggan PAMDes. Tim melakukan pengeboran sumur, instalasi casing dan pompa submersible, pengambilan sampel air, pembangunan menara air, pemasangan jaringan pipa dan water meter, serta sosialisasi PAMDes hingga pelatihan manajemen BUMDes.

“Pengeboran sumur air dilakukan sedalam 62,5 m, pembangunan menara air setinggi 4 meter, dan toren 5.100 liter untuk menampung air dari sumur. Selain itu, pembangunan jaringan pipa distribusi air dan pemasangan water meter. Dari segi peningkatan kapasitas diberikan pula edukasi mengenai sistem penyediaan air minum desa,” papar Arif, M.T.*

Contact: arifs@itb.ac.id dan dasaptaerwin@itb.ac.id

PENULIS ARTIKEL
Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T. • Kelompok Keahlian Geologi Terapan, FITB ITB

Tergabung dalam Kelompok Keahlian Geologi Terapan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB. Dr. Dasapta menyelesaikan pendidikan sarjana hingga doktornya di ITB.

1066

views

14 October 2022