Perkembangan UMKM busana muslim di Indonesia terus meningkat. Pada 2021, pangsa pasar busana muslim di Indonesia bernilai sekitar Rp 286,9 triliun. Produk busana muslim Indonesia memiliki potensi menjadi komoditas yang berskala global. Dukungan pemasaran digital akan memungkinkan hal ini terwujud, apalagi pangsa pasar tersebut juga didominasi oleh UMKM dengan pasar lokal maupun nasional. Pada saat pandemi COVID-19 pun menunjukkan UMKM yang memiliki akses penjualan digital masih dapat bertahan dibandingkan dengan yang tidak.
Salah satu kelemahan yang dimiliki UMKM adalah tidak memiliki sumber daya untuk melakukan riset agar pemasaran digitalnya lebih berhasil. Riset mengenai pemasaran umumnya dilakukan menggunakan kuesioner ataupun wawancara. “Perkembangan tenologi memungkinan penggunaan alat yang dapat mengakses informasi lebih mengenai harapan konsumen,” kata peneliti ITB dari Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol, Dr. Suprijanto.
Dr. Suprijanto kemudian melakukan penelitian untuk mengembangkan “Neuromarketing Assessment untuk Peningkatan Brand Awareness Produk UMKM Busana Muslim pada Pemasaran Digital” di bawah payung program pengabdian kepada masyarakat ITB. Neuromarketing assessment adalah salah satu pendekatan untuk peningkatan brand awareness produk UMKM busana muslim pada pemasaran digital dengan melakukan kuantifikasi respon dari user experience pada platform digital yang digunakan dalam menentukan pilihan produk yang sesuai dengan keinginan.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan respons secara objektif dari evaluasi konsumen potensial dari evaluasi atensi dari lamanya mata tertuju pada suatu produk yang dipasarkan secara daring dan evaluasi konsumen potensial dari jejak mata (eye tracking) yang dievaluasi dari webcam serta melalui kuantifikasi dari brain wave, respons otak saat konsumen berinteraksi dengan produk baik secara langsung maupun melalui foto atau video, dapat direkam dan dianalisis.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat masyarakat untuk pemulihan ekonomi ini melibatkan beberapa mitra UMKM busana muslim. Kegiatan pertama berupa brainstorming mengenai segmentasi, penargetan, dan pemosisian produk mitra UMKM. Selanjutnya akan disusun instrumen penilaian dan skenario tugas untuk penilaian preferensi konsumen terhadap produk yang dipasarkan UMKM yang diakses dari media sosial ataupun e-commerce yang dimiliki mitra.
Hasil dari kegiatan ini memiliki potensi keberlanjutan dengan mulai bergesernya strategi promosi dan penjualan menjadi digital atau daring. Saat ini adaptasi transformasi digital dilakukan pada semua sektor. Hasil kegiatan yang diajukan akan bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk UMKM busana muslim sehingga UMKM dapat sukses dalam pemasaran digitalnya. “Pengembangan dari metode assessment dari sisi user experience untuk calon konsumen potensial yang berbelanja secara digital khususnya untuk produk UMKM busana muslim berbasis cloud akan disempurnakan untuk dapat memberikan feedback yang lebih cepat dari strategi pemasaran di era digital saat ini yang lebih efektif,” tutupnya. *
Contact: supri@tf.itb.ac.id
Tergabung dalam Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol-FTI ITB, Setelah menyelasikan S-1 dan S-2 di ITB, ia mendapatkan gelar doktornya di Delft University of Technology, Belanda.