Manajemen Aset dan E-Commerce UMKM Berbasis Blockchain

Pandemi COVID-19 mendorong akselerasi pergeseran pola interaksi masyarakat, terutama dalam proses bisnis digital dan e-commerce. Bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, penerapan teknologi menjadi tantangan tersendiri, padahal peran dan porsi mereka cukup besar bagi berputarnya roda ekonomi masyarakat.

Pemanfaatan e-commerce menjadi salah satu solusi bagi UMKM untuk turut dalam bertumbuhnya ekonomi digital. “Dalam melakukan proses transaksi online, pada umumnya para pelaku bisnis membutuhkan teknologi yang dapat diandalkan (reliable) dalam fungsi pengelolaannya dan teknologi bisnis yang dapat dijangkau (affordable) oleh semua pengguna internet yang nantinya akan membantu dalam proses bisnis digital,” kata Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat, M.Eng., ilmuwan ITB yang tergabung dalam Kelompok Keahlian Teknologi Informasi, Sekolah Teknologi Elektronika dan Informasi.

Tentu saja, bagi UMKM proses transisi tersebut bukan hal yang mudah. “Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM, yaitu keamanan dan transparansi dalam manajemen aset dan transaksi di digital,” tegas Prof. Suhono. “Keamanan informasi transaksi yang dikelola dan transparansi atas transaksi yang berlangsung merupakan beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat kepercayaan pengguna dalam menggunakan platform e-commerce.”

Di bawah payung program “Pengabdian kepada Masyarakat (PM) Pemulihan Ekonomi 2021  Perancangan Aplikasi UMKM Berbasis Teknologi Blockchain”, Prof. Suhono mengembangkan perangkat lunak untuk manajemen aset berbasis blockchain di Kebun Bapak Smart Farming di Desa Ciparay, Kab. Bandung.  “Tahap pertama dilakukan dengan mengembangkan sistem manajemen aset dapat digunakan oleh digital marketplace sebagai fitur pencatatan aset yang aman. Pada tahap berikut dikembangkan antarmuka untuk digital marketplace,” papar Prof. Suhono.*

Contact: suhono@stei.itb.ac.id

PENULIS ARTIKEL
Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. • KK Teknologi Informasi, STEI ITB

Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat, M.Eng. tergabung dalam Kelompok Keahlian Teknologi Informasi STEI ITB. Setelah lulus S-1 di ITB, gelar masternya diperoleh dari Meisei University, Jepang, dan gelar doktor dari University of Tokyo.

474

views

07 April 2022