Ilmuwan ITB Temukan Pengering Pemangkas Waktu dan Energi untuk Kopi, Buah, dan Herbal

Dalam industri kuliner dan obat-obatan, menemukan cara dan mesin pengeringan kopi, buah-buahan, dan bahan herbal menjadi tantangan yang dihadapi seluruh pelaku usaha terkait kecepatan, kemudahan, dan biaya. Ilmuwan ITB berupaya menemukan alat pengering yang dapat dimanfaatkan baik dalam industri maupun di masyarakat dengan biaya investasi alat lebih murah dibandingkan metode lain, tetapi dengan hasil dan waktu yang lebih baik.

Ilmuwan ITB dari Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Produk Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D. dan tim melakukan penelitian pengeringan biji kopi dengan mesin pengering polimer super absorben. Pengeringan bahan herbal dan kopi menggunakan mesin pengering berbasis polimer super absorben (PSA) telah diuji unjuk kerjanya. Penggunaan polimer super absorben sebagai media pengering akan mampu menurunkan biaya operasi dalam pengeringan dan mempercepat proses pengeringan yang dilakukan.

Mesin pengering berbasis SAP ini beroperasi pada temperature ruangan dan Ketika digabung dengan pemanasan  suhu maksimalnya hanya  sekitar 50 oC. Kondisi ini menghasilkan kualitas bahan kering yang bagus dengan nutrisi yang tidak rusak dan aroma serta teksturenya juga masih seperti aslinya.  “Ada tiga fase pengembangan yang telah kami lakukan dalam inovasi mesin ini. Fase pertama kami hanya menggunakan udara ruangan dan SAP yang menghasilkan waktu pengeringan dari normalnya dengan panas matahari memakan waktu 1-2 mimggu menjadi sekitar 2-4 hari. Fase kedua kami gabungkan SAP dan penaikan temperature udara hingga 50 oC yang menghasilkan pemendekan waktu pengeringan lebih lanjut menjadi sekitar 8-18 jam. Fase ketiga  kami tambahkan 1 chamber pengering setiap selang 2 jam hingga sebanyak 3 chamber yang menghasilkan energi saving sebesar 30%.  Ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia yang memiliki iklim tropis untuk membuat pengawetan berkualitas baik dengan cara yang mudah dan murah  bagi makanan, ikan, buah-buahan,  bahan-bahan herbal serta bahan medis lainnya,” kata Ir. Akhmad Zainabahanl Abidin, M.Sc., Ph.D.

Para ilmuwan ITB ini terus berupaya mengembangkan lebih lanjut agar mampu menghasilkan efisien mesin yang lebih besar dalam pemakaian ruang dan energi seperti yang sedang dilakukan pada kegiatan tahun ini. Hal ini dijalankan dengan  modifikasi konstruksi mesin pengering dan pemakaian energi  alternatif yang lebih mudah dan efisiensi, serta investasi mesin pengering yang lebih ringan.

Hasil uji coba dengan biji kopi, pengeringan menggunakan PSA menghemat waktu pengeringan 2-4 jam. Pengeringan menggunakan gabungan PSA dan pemanas udara hingga 50 oC menghemat waktu 50-53 jam. Pengeringan dengan penambahan dua chamber menambah penghematan lebih jauh waktu hingga 7 jam, energi bahan bakar LPG 14,29%, listrik 19,05%, meningkatkan nilai GPM 13,0%, NPV 120,28%, IRR 51,99%, dan menurunkan nilai PBP 34,56%.

“Diharapkan penelitian ini akan menghasilkan alat pengering yang dapat dimanfaatkan baik dalam industri maupun di masyarakat dengan biaya investasi alat yang lebih murah dibandingkan metode pengeringan yang lain, tetapi dengan hasil dan waktu pengeringan yang lebih baik,” kata  Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D. memaparkan.

PENULIS ARTIKEL
Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D. • Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Produk Teknik Kimia, FTI ITB

Tergabung dalam Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Produk Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB. Setelah mendapatkan gelar sarjananya di ITB, ia menyelesaikan S-2 dan S-3 di The University of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST) dan The Victoria University of Manchester, Inggris.

318

views

23 February 2023