Palsi serebral (PS) merupakan kelainan atau kerusakan pada otak yang terjadi pada proses tumbuh kembang anak. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan postur, kontrol gerak, dan gangguan kekuatan otot. Gangguan tersebut biasanya disertai dengan gangguan neurologis berupa kelumpuhan, spastik, gangguan basal ganglia, cerebellum, dan kelainan mental.
Anak dengan palsi serebral memerlukan penanganan khusus karena kertebatasan yang dialami dapat berdampak pada perkembangan sosial dan psikologis serta interaksi dan status sosial. Salah satu jenis terapi yang dapat dilakukan adalah dengan alat bantu jalan. Anak dengan palsi serebral yang berlatih menggunakan alat bantu jalan dilaporkan mengalami peningkatan pada struktur dan fungsi badan serta meningkatnya aktivitas dan partisipasi dalam kegiatan belajar. Selain itu, mobilitas anak pengguna alat bantu jalan pun sangat terbantu.
Sangat disayangkan aksesibilitas alat bantu jalan di Indonesia masih sangat terbatas. Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu biaya bantu jalan yang berkualitas tidak terjangkau karena terdapat kebijakan proteksi industri alat kesehatan dalam negeri melalui biaya atau pajak impor kesehatan. Di sisi lain akademisi atau industri belum ada yang menyambut kebijakan proteksi industri alat kesehatan dalam negeri ini untuk mengembangkan alat bantu jalan yang berkualitas.
“Oleh karena hal tersebut serta melihat pentingnya alat bantu jalan bagi anak disabilitas, perlu dikembangkan alat bantu jalan berkualitas yang dapat diproduksi dalam negeri. Dengan komposisi tim yang berasal dari lintas disiplin ilmu dan kerjasama dengan industri, potensi terwujudnya hal ini akan semakin tinggi,” tutur Wildan Trusaji, M.T. dari Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB.
Metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah modified iterative testing framework yang terdiri atas design, build, run, dan analyze. Hal ini ditujukan untuk memastikan produk yang dirancang memenuhi kriteria inovasi yang terdiri atas desirability, viability, dan feasibility. Berdasarkan metodologi tersebut dihasilkan satu buah purwarupa alat bantu jalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk serupa produksi dalam negeri.
“Tujuan dari kegiatan ini ialah menghasilkan alat bantu jalan untuk anak dengan palsi serebral, menghibahkan alat bantu jalan untuk anak dengan palsi serebral, menjalin kerja sama dengan bisnis, komunitas dan pemerintahan agar alat ini dapat diproduksi dan lebih bermanfaat untuk sekitar,” papar Wildan M.T. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak dengan palsi serebral dan menumbuhkan jumlah alat kesehatan produksi dalam negeri.
Tergabung dalam Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB. Ia menyelesaikan studi sarjana dan masternya di ITB..