Digitalisasi Produk Kerajinan dengan Metode Partisipatoris

Perajin kriya yang tergabung dalam kelompok usaha Pancaniti di Cianjur menghadapi tantangan bagaimana menjaga desain unik kriya lokal Cianjur yang telah diwarisi secara turun-temurun, sedangkan di sisi lain tidak menghapus pasar kriya mereka untuk masyarakat Papua. “Pemilik Pancaniti Ceramics juga terus mengembangkan desain-desain baru dan modern melalui rujukan internet yang menjadi isu di masyarakat setempat terkait pelestarian desain kriya lokal,” kata ilmuwan ITB dari Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri FSRD, Dr. Arianti Ayu Puspita, S.Ds., M.Ds.

Dr. Arianti kemudian memimpin tim pengabdian masyarakat ITB mengenai pengaruh metode partisipatoris desain pada museum digital artefak tradisional dan modern. “Metode partisipatoris dipilih dengan tujuan meningkatkan partisipasi publik dalam mempertahankan keberadaan artefak tradisional dengan menggunakannya secara aktif khususnya dalam digitalisasi artefak,” paparnya.

Data yang terkumpul kemudian menjadi bagian dari Museumbenda.id, museum digital untuk artefak tradisional dan modern. Museumbenda.id menjadi wahana digital koleksi artefak serta makna dan nilai dalam kriya. “Sejak 2019, Laboratorium Desain Etnografi FSRD telah membangun Museumbenda.id untuk mengumpulkan data artefak dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya produk artefak tradisional dan modern yang didesain oleh desainer kontemporer.”

Tujuan utama digitalisasi artefak tidak hanya untuk mengumpulkan dan melestarikan artefak ini (aspek nyata), tetapi juga untuk memberikan pemahaman makna dan nilai budaya (aspek tak berwujud) yang terkandung dalam artefak dan orang-orang yang menggunakannya.

Basis data artefak digital dikompilasi dengan komponen data yang bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan tentang artefak tradisional dan desain modern di Indonesia, mendukung pendidikan desain, proses desain, mendorong kolaborasi antara pengrajin dan desainer dan juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya Indonesia.

Selain berbagai produk kerajinan, Museum Benda juga mengumpukan berbagai artefak seperti produk keseharian yang digunakan oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia dan juga produk desain kontemporer karya dari beberapa desainer. “Pengabdian ini memiliki manfaat dalam memperkaya pengetahuan artefak budaya melalui berbagai sudut pandang, baik itu artefak sebagai objek hingga dimensi sosial dan budaya terkait artefak dan masyarakat lokal,” kata Dr. Arianti.

Contact: ariantiayu@fsrd.itb.ac.id

PENULIS ARTIKEL
Dr. Arianti Ayu Puspita, S.Ds., M.Ds. • Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri, FSRD ITB

Tergabung dalam Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana, master, dan doktoralnya di ITB.

235

views

15 September 2022