Komoditas perkebunan di Desa Inerie Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur didominasi oleh buah-buahan seperti pisang, mangga, nanas, dan pepaya. Pada musim panen ketika produksi buah berlimpah, harga dapat menurun drastis dan merugikan para petani.
Umur simpan buah yang pendek mengakibatkan buah-buahan yang tidak habis terjual membusuk. “Agar petani tak terus merugi, pengawetan dengan teknologi pengeringan perlu dilakukan untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan,” kata Ilmuwan ITB sekaligus ketua Kelompok Keahlian Teknologi Pengolahan Biomassa dan Pangan Fakultas Teknologi Industri (FTI), Prof. Dr. Ir. Lienda Aliwarga, M.Eng.
Prof. Lienda Aliwarga memimpin tim melakukan pengolahan produk buah-buahan dengan drying preservation technology untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Pulau Flores. “Teknologi pengeringan akan menghasilkan produk buah kering berkualitas baik dan bernilai komersial sehingga dapat dipasarkan sebagai produk oleh-oleh dari Nusa Tenggara Timur. Pengeringan buah-buahan dilakukan dengan menggunakan lemari pengering,” katanya menjelaskan.
Adanya nilai tambah pada buah-buahan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat desa. Implementasi teknologi pengeringan dilakukan di Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk berbagai jenis buah yang menjadi komoditas utama desa tersebut.
Prof. Lienda memaparkan tiga tujuan utama penerapan teknologi pengeringan ini, yaitu memperpanjang umur simpan buah dan memanfaatkan hasil perkebunan yang tidak habis terjual pada masa panen, meningkatkan keterampilan dan sumber daya manusia masyarakat desa dalam mengolah sumber daya alam, dan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat di Desa Inerie.
“Selain itu, kami juga memberikan pelatihan pengirisan, pengeringan, pengemasan, dan pemasaran produk yang ditujukan untuk kelompok tani dan masyarakat Desa Inerie,” kata Prof. Lienda.
Teknologi yang sama juga diterapkan oleh petani jeruk lemon di Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat. Pada 2021, Kelompok Keahlian Teknologi Pengolahan Biomassa dan Pangan Fakultas Teknologi Industri ITB yang diketuai Prof. Lienda membangun satu pengering buah di Desa Jayagiri, Kec. Lembang menggunakan dana PPMI. Sementara pada 2022, dibangun satu mesin lainnya melalui Program Bottom-up LPPM. Saat ini, para petani lemon sering mengantre untuk menggunakan mesin pengering tersebut.
Ketua Kelompok Keahlian Teknologi Pengolahan Biomassa dan Pangan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB. Setelah mendapatkan gelar sarjananya di ITB, ia melanjutkan S-2 di Asian Institut of Technology, Bangkok Thailand, sebelum menamatkan S-3 di Universitas Hannover, Jerman..