Fenny Martha Dwivany
"Kegiatan pendampingan masyarakat desa binaan dilakukan di Desa Bukti, Buleleng, Bali, yang juga merupakan lokasi pengembangan desa pintar dengan memberdayakan sumber daya lokal yaitu tanaman pisang. Berdasarkan hasil observasi lapangan, setidaknya terdapat 7 macam kultivar tanaman pisang yaitu Muli, Susu, Raja bulu, Kepok, Cavendish, Kayu, dan Klutuk (Pratama, 2018). Program pemberdayaan masyarakat desa Bukti dengan memanfaatkan potensi tanaman pisang ini dikenal sebagai Banana Smart Village (BSV). Banana Smart Village dibentuk sebagai bagian dari kegiatan Bali International Research Center for Banana (BIRCB) yang diprakarsai oleh Institut Teknologi Bandung (ITB)). Proposal program pengabdian dalam kategori pemberdayaan desa binaan ini merupakan salah satu rangkaian dari program kerjasama berkelanjutan dalam Banana Smart Village (BSV) dalam upaya memberdayakan potensi lokal melalui penerapan teknologi tepat guna dan sistem pengelolaan. Dalam konsep BSV, terdapat sub-sistem antara lain: edukasi masyarakat terhadap lingkungan desa; ilmu pengetahuan dan teknologi; dan peningkatan ekonomi melalui pisang. Melalui konsep tersebut, kegiatan ini merangkum bukan hanya pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan dan penyuluhan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa binaan, namun juga menerapkan teknologi tepat guna melalui pendekatan desain dan sains teknologi, yang akan didokumentasikan melalui berbagai media. Selain itu, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan komersialisasi berbagai produk hasil kegiatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan berfokus pada pengolahan dan pemanfaatan produk turunan yang belum dimanfaatkan secara maksimal seperti pelepah pisang melalui pendekatan desain produk dan sains teknologi. Program kegiatannya dirancang sebagai kegiatan zero waste dari pisang untuk pisang berupa pemanfaatan pelepah pisang menjadi Fruit Storage Chamber untuk memperpanjang masa simpan buah. Sebelumnya, tim multidisiplinary SITH ITB bersama FSRD dan FMIPA ITB telah mengembangkan Fruit Storage Chamber berbahan bambu yang digabungkan dengan teknologi nano untuk memecah etilen (hormon pematangan buah) dan terbukti dapat memperlambat pematangan buah (Dwivany et al., 2019). Saat ini, desa binaan ITB, Banana Smart Village di Desa Bukti Bali telah menginisiasi perkebunan pisang di Desa Bukti dari bibit sampai pasca panen untuk produk pangan pada kegiatan sebelumnya. Namun, bagian tanaman pelepah pisang saat ini baru dimanfaatkan untuk makanan ternak, bahan baku pupuk organik dan produk sederhana berbasis pelepah seperti tatakan gelas dan piring. Potensi pelepah pisang sebagai bahan alternatif dalam pengembangan Fruit Storage Chamber dapat dikembangkan menjadi salah satu produk unggulan BSV dan bermanfaat pula untuk memperpanjang waktu penyimpanan buah pisang. Oleh karena itu, proposal yang diajukan tahun ini ini berupa transfer teknologi tepat guna pada masyarakat desa untuk pengolahan pelepah pisang menjadi produk Fruit Storage Chamber yang bernilai komersial namun memungkinkan untuk diproduksi oleh masyarakat desa binaan dengan metode zero waste. Keberlanjutan kegiatan ini akan diikuti dengan produksi dan inisiasi pemasaran produk."