Dumaria Rulina Tampubolon
Gempa bumi adalah salah satu fenomena alam di Indonesia yang tidak dapat dihindari. Terjadinya peristiwa gempa bumi tidak dapat diprediksi secara akurat. Hal ini menempatkan gempa bumi sebagai salah satu bencana alam terbesar di Indonesia karena risiko yang dapat ditimbulkan, yaitu risiko korban jiwa dan risiko kerugian finansial. Seluruh wilayah Indonesia terletak di kawasan Pacific Ring of Fire, yaitu suatu kawasan yang paling sering mengalami gempa bumi tektonik dan letusan gunung api. Risiko bahaya yang ditimbulkan sungguh luar biasa, baik berdasarkan jumlah korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur dan properti. Salah satu bencana alam terburuk sepanjang sejarah dunia adalah gempa bumi yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dengan skala 9,1 – 9,3 Mw. Gempa bumi tersebut mengakibatkan korban jiwa sekitar 225.000 orang dan dampak kerugian finansial sebesar Rp 51,40 triliun. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian akibat gempa bumi di masa yang akan datang. Salah satu upaya untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko finansial adalah dengan menganalisis risiko kerugian fnansial menggunakan metode probabilistik. Earthquake catastrophe (CAT) model merupakan model probabilistik untuk mengestimasi risiko kerugian fiansial yang diakibatkan oleh gempa bumi. Earthquake CAT model terdiri atas empat komponen yaitu hazard module, inventory module, vulnerability module, dan loss module. Pada komponen hazard module dijelaskan tentang bahaya gempa bumi yang dipengaruhi oleh lokasi pusat terjadinya gempa dan juga moment magnitude gempa bumi. Kegiatan Workshop yang akan diselenggarakan berfokus pada penyusunan hazard module; dan pemodelan moment magnitude gempa bumi mainshock dengan suatu distribusi, yaitu Generalized Pareto Distribution (GPD).
Peserta Workshop dapat menentukan parameter distribusi moment magnitude (GPD) gempa bumi mainshock tektonik dengan software Python.; Peserta Workshop dapat melakukan Window Declustering untuk memisahkan gempa bumi mainshock dengan foreshock dan aftershock.; Peserta Workshop dapat mengambil raw data dari website USGS.; Peserta Workshop dapat membuat shapefile dan memetakan hazard dengan QGIS.
Workshop ini adalah salah satu wadah bagi mahasiswa maupun masyarakat umum untuk mengenal Earthquake Catastrophe Risk Modeling; secara khusus bagaimana memodelkan secara probabilistik data historis moment magnitude gempa bumi tektonik mainshock. Bagi sebagian besar mahasiswa dan dosen ilmu aktuaria dari perguruan tinggi di Indonesia, hal ini merupakan sesuatu yang baru, yang tidak diajarkan dalam suatu mata kuliah di kurikulum Program Studi Sarjana maupun Magister Aktuaria. Diharapkan melalui kegiatan workshop ini, dapat membangkitkan minat dosen dan mahasiswa ilmu aktuaria untuk melakukan penelitian di bidang earthquake CAT risk modeling.