Rofiq Iqbal
Teknologi desalinasi telah menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan air, karena dapat mengubah sumber air terbesar yaitu air laut menjadi air murni dan air minum. Di ITB sendiri telah dilakukan penelitian untuk melihat variabel penting dan efektif untuk menghasilkan jumlah air distilat terbanyak dengan menggunakan alat desalinasi bertenaga surya. Dalam penelitian kali ini, dilakukan perancangan desain alat desalinasi dengan variabel terbaik dari pengujian sebelumnya yang kemudian diteliti efektifitasnya di lapangan. Desain yang teroptimasi yang dapat menghasilkan hingga 1.734,05 mL/m2 dan efisiensi hingga 23,35% diuji di daerah Pantai Batukaras dan menghasilkan air distilat hingga 902 mL/m2 dan efisiensi hingga 13,56% Air distilat yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu air minum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 pada seluruh parameter kecuali pH yang masih di angka 5,03, zat organik sebesar 37 mg/L, dan total coliform yang masih di atas 25 MPN/100.