Transformasi Digital Kantin Sebagai Co Learning Space di Sekolah Menengah Umum
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Endra Joelianto



Ringkasan Kegiatan

Generasi Nuw tumbuh dewasa dengan teman main perangkat dijital dengan karakteristik “Aku membutuhkan segalanya sekarang juga secepatnya”, hal ini merupakan dampak dari gaya hidup dijital, sosial dan mobail (mobile). Generasi ini bepergian, memesan makanan, membeli pakaian, berteman, mencari ilmu, dan sebagainya dengan menggunakan layanan dari dunia dijital. Pergeseran gaya hidup ke dunia dijital ini telah melahirkan banyak inovator muda dijital, tetapi juga menjadi lahan baru untuk investasi di pasar dijital. Permasalahan belajar mengajar menjadi terganggu ketika guru mengajar dengan cara yang tidak cocok dengan kebutuhan siswa generasi ini dan siswa akhirnya mencari alasan untuk keluar dari lingkungan sekolah hanya untuk mencari lokasi yang dapat belajar secara dijital seperti kafe atau tempat makan dan minum modern dengan wifi. Sayangnya, kantin sekolah sebagai tempat potensial tidak pernah mendapatkan perhatian. Kondisi kantin sering kali kumuh, makanan yang jadul, penerangan tidak menarik, meja dan kursi yang tidak menarik tidak bisa menjadi lokasi menarik bagi siswa jaman nuw. Program Pengabdian Masyarakat ini akan dirancang dan ditransformasi salah satu kantin sekolah SMU menjadi co-learning space. Tempat jualan, limgkungan, meja dan kursi akan ditransformasi menjadi ala kafe dan tempat berkumpul bersama secara santai dan serius agar siswa bisa janjian lewat sosmed dan belajar sesuai dengan modul-modul tersedia secara online pada co-learning space (kantin sekolah) yang tersedia.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna



Testimoni Masyarakat

Selain mahir berselancar di pasar dan ilmu pengetahuan secara dijital, Generasi Nuw juga belajar dan mencari solusi dari dunia dijital. Permasalahan belajar mengajar menjadi terganggu ketika guru mengajar dengan cara yang tidak cocok dengan kebutuhan siswa generasi ini dan siswa akhirnya mencari alasan untuk keluar dari lingkungan sekolah hanya untuk mencari lokasi yang dapat belajar secara dijital seperti kafe atau tempat makan dan minum modern dengan wifi. Sayangnya, kantin sekolah sebagai tempat potensial tidak pernah mendapatkan perhatian. Kondisi kantin sering kali kumuh, makanan yang jadul, penerangan tidak menarik, meja dan kursi yang tidak menarik tidak bisa menjadi lokasi menarik bagi siswa jaman nuw.