Transfer Teknologi Pasca Panen untuk Penundaan Pematangan Buah Pisang Menggunakan Salutan Karagenan yang Rendah Biaya dan Ramah Lingkungan
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Fenny Martha Dwivany



Ringkasan Kegiatan

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor pisang dunia. Namun kemampuan ekspor pisang Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara-negara Asia lain. Proses penjagaan kualitas buah pisang dari penanaman hingga distribusi ke konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi buah pisang. Masa simpan buah pisang yang pendek pasca panen menjadi kendala bagi setiap produsen pisang. Nanoteknologi membuka alternatif solusi bagi masalah ini. Penggunaan nanomaterial dengan prinsip edible coating menggunakan polisakarida dapat memperpanjang masa simpan buah. Potensi edible coating yang berasal dari sumber hayati laut Indonesia sangat besar. Penggunaan teknologi murah yang berbasis kekayaan alam Indonesia dengan bahan baku yang mudah diperoleh dan bersifat ramah lingkungan sangat diperlukan untuk menangani kendala-kendala pasca panen yang dialami oleh petani. Kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian masyarakat ini merupakan aplikasi dari hasil penelitian bersama yang telah dilakukan oleh peneliti ITB berbagai disiplin ilmu (Biologi dan Kimia), yang juga melibatkan mahasiswa dalam tugas akhir S2, dengan dasar modifikasi bio-material, rendah biaya, dan bahan baku lokal. Pada kegiatan ini, tim akan melakukan transfer teknologi beberapa pengetahuan dan metoda penggunaan bio-material yang bersifat biodegradable sebagai alternatif pematangan buah, yaitu: (1) keuntungan dan manfaat teknologi berbasis modifikasi bio-material pada tanaman dan produksi sayuran bagi kesehatan dan lingkungan, (2) aplikasi karagenan sebagai salutan buah pisang yang dapat menunda pematangan, dan (3) efisiensi dan efektivitas kinerja karagenan dalam menekan biaya produksi hasil pertanian.



Capaian

Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Industri kecil dan menengah (petani dan industri makanan) belum awam terhadap teknologi edible coating untuk menunda pematangan buah. Kondisi penanganan pasca panen juga dianggap kurang memadai sehingga masalah belum teratasi.