Teknologi Panel Surya pada Pengeringan Buah-Buahan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Inerie, Nusa Tenggara Timur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Lienda Aliwarga



Ringkasan Kegiatan

Ketersediaan energi matahari di Desa Inerie, Kabupaten Ngada sangatlah besar karena memiliki rata-rata sinar matahari bulanan sebesar 167-302 jam dengan musim kemarau yang panjang, yaitu sekitar 9 bulan dalam setahun, serta potensi energi surya pada kisaran 5-7,5 kWh/m2/hari. Energi bersih ini dapat menjadi sumber energi untuk lemari pengering yang telah dipasang di Desa Inerie oleh tim pengabdian masyarakat LPPM ITB pada tahun 2022. Lemari pengering bertenaga listrik dengan desain beban mendekati 1300 Watt tersebut telah dimanfaatkan oleh kelompok tani Wonga Wali untuk pengeringan buah-buahan dan hasil kebun lainnya. Sayangnya, saat ini listrik PLN di Desa Inerie sering padam terutama di siang hari, namun juga tidak jarang di malam hari. Durasi pemadaman dapat mencapai 12 jam dan dapat terjadi dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bekerja sama dengan Fortuga ITB ini, panel surya dengan kapasitas maksimum produksi sebesar 2160 Watt telah terpasang dan terintegrasi dengan lemari pengering. Panel surya ini juga telah tersambung dengan baterai sehingga saat listrik padam, pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan energi listrik yang tersimpan dalam baterai.

 



Capaian

Terpasangnya instalasi panel surya yang terintegrasi dengan lemari pengering buah-buahan sebagai sumber energi bersih



Testimoni Masyarakat

Kegiatan ini bermanfaat bagi komunitas tani Wonga Wali dan masyarakat Desa Inerie pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengolahan buah-buahan hasil panen menjadi buah-buahan kering. Penggunaan energi surya dapat mengurangi biaya produksi dari penggunaan listrik dan juga mengurangi ketergantungan produksi pada listrik yang kurang dapat diandalkan di daerah Desa Inerie.