Survei Kebutuhan Air untuk Sawah Tadah Hujan di Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Mohamad Nur Heriawan



Ringkasan Kegiatan

Berdasarkan laporan online Kepala Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, NTT melalui aplikasi “Desanesha” tertanggal 23 Mei 2023 yang menyebutkan bahwa terdapat 4 kelompok tani (sawah tadah hujan) dengan total luas 345 Ha, mengalami permasalahan tidak adanya sumber air di lokasi tersebut mengakibatkan hasil panen petani sangat rendah. Tim LPPM ITB melakukan survei awal ke lokasi tersebut pada 16 Juli 2023. Tim LPPM ITB diterima oleh Plt Camat Pantai Baru dan Kepala Desa Lekona di Kantor Desa Lekona pada 17 Juli 2023. Berdasarkan arahan dari Kepala Desa Lekona, terdapat tiga kompleks persawahan berikut luasannya yang perlu mendapatkan perhatian terkait dengan ketersediaan sumber air saat musim kering yaitu Selunilun sekitar 50 Ha, Haebupu sekitar 30 Ha, dan Lapudale sekitar 60 Ha. Dari tanggal 17 Juli sampai dengan 23 Juli 2023 Tim LPPM ITB melakukan beberapa kegiatan lapangan di ketiga kompleks persawahan tersebut antara lain melakukan verifikasi kondisi geologi permukaan, survei lokasi ketersediaan sumber air permukaan dan airtanah dangkal (embung, mata air, sumur gali), survei geolistrik, pengukuran elevasi muka airtanah dangkal, serta pengukuran kualitas air permukaan dan airtanah dangkal. Dari hasil interpretasi sementara terhadap survei geolistrik umumnya terdapat kantung-kantung atau lensa batugamping yang diduga menyimpan air pada kedalaman sekitar 50-80 m, sedangkan lapisan pembawa air yang utama diduga memiliki kedalaman di bawah 120 m. Pengaliran air dari lokasi embung konservasi eksisting ke lahan persawahan dengan jarak sekitar 500 – 600 m terdapat kendala saluran yang rusak (tersumbat) dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Tim juga melakukan pengolahan data untuk menyusun peta-peta elevasi muka airtanah dangkal dan kualitas air serta menyusun rekomendasi jika pada masa mendatang akan dilakukan pengeboran airtanah dalam serta perbaikan saluran air ataupun membuat jalur pembuatan saluran baru dari embung eksisting ke setiap kompleks persawahan. Tim LPPM ITB kembali datang ke Pulau Rote pada 2 November 2023 untuk melakukan audiensi serta berdiskusi dengan Plt. Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Rote Ndao terkait dengan permasalahan kerusakan saluran air dari embung konservasi ke lahan persawahan di Desa Lekona yang memerlukan tindak lanjut. Tim LPPM ITB juga sekaligus melakukan serah terima kepada Kepala Desa Lekona berupa hasil konstruksi embung kecil di kompleks persawahan Lapudale berukuran panjang 25 m, lebar 25 m dan kedalaman sekitar 2 m. Konstruksi embung kecil tersebut dimaksudkan untuk menampung limpasan air hujan pada saat musim basah, sehingga dapat dimanfaatkan minimal untuk penyiraman tanaman hortikultura pada saat memasuki musim kering. Kedepannya perlu dipikirkan untuk menyalurkan air dari embung konservasi eksisting yang jaraknya sekitar 1500 m ke embung kecil tersebut dengan kondisi topografi bergelombang. Konstruksi embung kecil sejenis di kompeks persawahan Selunilun dan Haebupu diharapkan dapat dilakukan pada kegiatan dengan skema yang sama pada tahun berikutnya.



Capaian

Merekomendasikan tindak lanjut untuk pengadaan kebutuhan penyediaan air untuk sawah tadah hujan di Desa Lekona.; Melakukan survei geologi dan pemetaan potensi air permukaan dan airtanah dangkal di Desa Lekona dan sekitarnya.; Melakukan survei geolistrik di lokasi persawahan di Desa Lekona untuk mendapatkan interpretasi lapisan batuan di bawah permukaan, termasuk peluang lapisan batuan pembawa airtanah (akuifer).



Testimoni Masyarakat

Proyek bermanfaat untuk membantu masyarakat setempat dalam mengatasi kebutuhan akan air untuk lahan tanah hujan, minimal untuk jangka pendek.