Prayatni Soewondo
Akses yang lebih besar ke sanitasi di negara berkembang adalah mendesak. Namun, meskipun sanitasi itu penting, anggaran keseluruhan untuk sanitasi terbatas. Dengan keterbatasan anggaran ini, menjadi penting untuk (1) mengalokasikan sumber daya secara strategis untuk memaksimalkan dampak dan (2) mempertimbangkan agen komunal untuk berpotensi menjadi sumber untuk perbaikan sanitasi. Proyek Jodipan dan Kesatrian di Malang, Indonesia merupakan alternatif menarik untuk memecahkan masalah masalah sanitasi di mana sumber daya dialokasikan secara strategis dan agen komunal juga diamati. Meskipun proyek tujuan awalnya hanya untuk memperbaiki situasi di daerah kumuh secara visual, itu menjadi tujuan wisata baru, dan manfaat ekonomi itu datang dengan itu berdampak juga pada perubahan perilaku warga dan pemerintah terhadap sanitasi. Itu juga tumbuh dari hanya termasuk Desa Kesatrian hingga meluas ke Jodipan Desa dalam waktu kurang dari setahun. Untuk menyelidiki kesuksesan dari proyek ini, dalam makalah ini model deskriptif akan digunakan dan data akan diambil dari wawancara intensif dengan para pemrakarsa proyek, warga yang terkena dampak proyek dan pejabat pemerintah. Di Penelitian ini menyatakan bahwa tiga poin menandai keberhasilan proyek: (1) dampak awal strategis karena pilihan lokasi, (2) masuknya wisatawan yang memicu perubahan perilaku di antara para penghuni dan, (3) dampak ekonomi langsung yang memastikan keberlanjutan dan pertumbuhannya dengan mendapatkan dukungan dan perhatian pejabat pemerintah untuk lebih banyak pengeluaran publik di daerah untuk pembangunan permukiman kumuh dan perbaikan sanitasi. Kata kunci — Perubahan perilaku, sanitasi, permukiman kumuh, pemikiran strategis.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
-