Nama Peneliti (Ketua Tim)

Hardianto Iridiastadi



Ringkasan Kegiatan

Tingginya angka kecelakaan pengguna jalan  di perlintasan sebidang merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh PT KAI. Sistem peringatan yang terdiri dari sistem aktif dan pasif yang ada saat ini tidak mampu menunjang aspek perilaku pengguna jalan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, keselamatan pengguna jalan perlu dievaluasi melalui penilaian faktor-faktor yang mempengaruhi angka ketidakpatuhan. Studi ini bertujuan untuk membantu PT KAI (Daop 2) dan pemerintah daerah (Kota Bandung) dalam memahami perilaku pengguna jalan pada sejumlah persimpangan jalan kereta api. Hasil pengamatan dapat digunakan untuk menetapkan strategi yang tepat dalam meminimasi risiko kecelakaan di persimpangan kereta api. Kajian ini dilakukan dengan merekam perilaku pengguna jalan (dengan menggunakan kamera video) pada dua persimpangan kereta api di pagi hari serta sore hari, serta pada hari kerja maupun hari libur. Hasil kajian ini menunjukkan pelanggaran terbesar dilakukan oleh pengendara sepeda motor (misal mengangkat palang pintu perlintasan, melawan arus, terus berjalan walaupun sinyal sudah aktif). Sebanyak 60 - 76% pelanggaran dilakukan oleh pengendara motor, sedangkan 2-8% pelanggaran dilakukan oleh pengendara kendaraan roda 4. Berdasarkan wawancara dengan petugas penjaga persimpangan serta analisis data diperoleh kesimpulan adanya sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko kecelakaan, antara lain berupa perbaikan kualitas sinyal, mengubah pintu perlintasan sesuai dengan standar, memperbaiki kualitas jalan sehingga lama melintas menjadi semakin pendek, serta menegakkan peraturan melalui pendekatan aktif maupun pasif. Hasil kajian dapat dimanfaatkan oleh PT KAI dan pemerintah daerah dalam menyiapakan strategi dan anggaran yang diperlukan dalam memitigasi insiden di pintu perlintasan sebidang



Capaian

Karya Tulis



Testimoni Masyarakat

Hasil kajian dapat dimanfaatkan oleh PT KAI bersama pemkot dalam menetapkan strategi mitigasi yang sesuai dengan kondisi dan perilaku masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan di perlintasan sebidang.