Yan Yan Sunarya
Kriya telah meluas dan mewahana ke berbagai bentuk pengertian dalam dimensi pemaknaan, prinsip tujuan, hingga pengaruh kebhinekaan budaya Indonesia. Keberlangsungan kriya sampai kini, adalah berkat pergolakan yang senantiasa terjadi pada berbagai aspek yang tersebut di atas. Dialektika dalam kehadiran kriya, mengungkapkan hasrat serta upaya untuk senantiasa tanggap terhadap dinamika perubahan. Pada era Revolusi Industri ke-4, pengembangan kriya sudah memasuki ranah kolaborasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan cara menghasilkan sebuah produk baru varian modern, misalnya dalam konteks : smart textile, slow fashion, future fashion, post-creativity, digitalized, dan isu-isu kontemporer keilmuan dan keahlian lainnya. Banyak pihak telah mengeksplorasi batas-batas terjauh yang dapat diaplikasikan pada kriya atau dimanfaatkan untuk memerkaya Kriya Indonesia, dengan cara memainkan unsur visual dari ikon budaya populer serta memanfaatkan media baru digital untuk mengembangkan sistem penduplikasian dan penciptaan coraknya. Jadi secara mendasar istilah kriya kini dikaitkan dengan tuntutan masa mendatang sebagai wujud pengaruh kemodernan. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tadi, memerluas lingkup percepatan perkembangan di dunia kekriyaan termasuk membuka kemungkinan peranan baru kriya di dalam segmentasi masyarakat pengguna.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Penerapan Karya Tulis
Memerluas lingkup percepatan perkembangan di dunia kekriyaan termasuk membuka kemungkinan peranan baru kriya di dalam segmentasi masyarakat pengguna.