Ghaida Fatcha Mubiena
Sampah telah menjadi permasalahan yang mengakar di Desa Kebonturi. Di desa ini, masyarakat tidak hanya memiliki kebiasaan untuk membuang sampah secara sembarangan, tetapi juga mengelolanya secara sembarangan pula. Sampah yang dibakar sayangnya telah menjadi pemandangan yang umum di sekitar desa ini. Padahal, dari segi infrastruktur, Desa Kebonturi telah dibekali oleh pemerintah setempat suatu Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Hanya saja, Kepala Desa Kebonturi mengakui bahwa desa ini kekurangan sumber daya manusia, dan juga finansial untuk mengelola sampah dengan baik dan konsisten. Didasarkan atas kekhawatiran itu, maka dirancang sebuah solusi berupa “Community-centric waste bank”, sebuah upaya pengelolaan sampah dari, oleh, dan untuk masyarakat Desa Kebonturi yang akan mengonversi sampah menjadi added-value bagi pihak-pihak yang terlibat.
Kegiatan ini melibatkan 80 orang masyarakat desa Kebonturi yang secara aktif mengikuti rangkaian kegiatan hari pertama yakni sosialisasi pengeloaan sampah dan implemantasi eco-brick dan kegiatan hari kedua yakni implementasi composting dan simulasi bank sampah.
Hands-on implementasi eco-brick dan composting; Memberikan pengetahuan pengelolaan sampah bagi masyarakat; memberikan sosialisasi simulasi bank sampah bagi masyarakat
Dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat desa untuk mengelola sampah. Hal ini akan berdampak pada implementasi circular economy secara global.