Sosialisasi dan Pelatihan Parameter Kualitas Air Serta Dampak Pencemaran Air pada Warga Karang Taruna Sekitar Sungai Ciwulan Kabupaten Tasikmalaya
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Muhammad Yudhistira Azis



Ringkasan Kegiatan

Desa Kersamaju, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu desa yang dilewati oleh hilir sungan Ciwulan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Ciwulan memanfaatkan air sungai sebagai sumber air minum sekaligus sebagai tempat pembuangan sampah. Pencemaran sungai Ciwulan disebabkan aktivitas limbah domestik dan industri disekitar bantaran sungai. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang dan minimnya pengetahuan masyarakat terkait kualitas sumber air bersih maupun air tercemar menjadi penyebab masyarakat masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih. Dampak konsumsi air tercemar dapat memberikan gangguan kesehatan hingga penyakit kulit kronis. Sehingga masyarakat desa Kersamaju perlu diberikan edukasi mengenai pemilihan sumber air layak minum. Dengan menerapkan ilmu Kimia sederhana di lingkungan perairan. Kemudian tidak adanya insalasi depok air layak minum di desa tersebut membuat tidak adanya referensi bagi masyarakat dalam mengenali kualitas air layak dikonsumsi. Selain itu, edukasi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 perlu diberikan pada masyarakat di pedesaan karena sarana dan prasaran edukasi yang tersedia masih kurang. Edukasi yang diberikan berupa pembuatan handsanitizer dan sabun cair aromaterapi dapat membantu kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan melalui cuci tangan.



Capaian

Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Ciwulan memanfaatkan air sungai sebagai sumber air minum sekaligus sebagai tempat pembuangan sampah. Pencemaran sungai Ciwulan disebabkan aktivitas limbah domestik dan industri disekitar bantaran sungai. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang dan minimnya pengetahuan masyarakat terkait kualitas sumber air bersih maupun air tercemar menjadi penyebab masyarakat masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih.