Sejarah Desain Interior (Sebuah Kajian Konseptual Dan Perkembangan Estetika, Bentuk, Dan Gaya)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Imam Santosa



Ringkasan Kegiatan

Desain interior merupakan ilmu untuk meningkatkan kualitas ruang dalam bangunan untuk mencapai lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan lebih menyenangkan dan meningkatkan produktifitas bagi penggunanya. Perancanganya disebut desainer interior adalah yang merencanakan, meneliti, mengkoordinasi, dan mengelola upaya-upaya peningkatan tersebut. Dalam konteks profesi, mencakup pengembangan konseptual, perencanaan ruang, pemrograman, penelitian, berkomunikasi dengan para stake holder proyek, manajemen konstruksi, dan pelaksanaan desain. Sampainya proses desain interior menuju peningkatan kualitas hidup manusia memiliki rangkaian sejarah yang sangat panjang. Di mulai pada Zaman Batu (6000 – 2000 SM), bukti pertama dari desain interior ditemukan di tempat tinggal manusia prasejarah. Meskipun mereka fokus pada kepraktisan, mereka masih meluangkan waktu untuk menghias tempat tinggal mereka dengan gambar, biasanya dari tanaman, hewan atau manusia. Suku-suku zaman ini membuat bangunan dari lumpur, kulit binatang, dan tongkat. Buku ini mencoba mengkaji dan mengeksplorasi evolusi desain interior dalam berbagai konteks seperti : pergeseran sosial, budaya, pola pandang hingga metodologi dan konteks Keberlanjutan. Kurangnya referensi desain (khususnya mengenai desain interior dalam sudut pandang teori), menyebabkan perkembangan desain masih berkisar pada pertimbangan desain dari segi estetika, padahal dalam konteks desain, teori dihasilkan oleh praktek. Kajian yang sifatnya telaah kritis atau panduan terhadap wawasan desain sangat kurang. Desain seolah-olah hanya merupakan sebuah pengetahuan praktis dibanding sebuah keilmuan (padahal secara



Capaian

Penerapan Karya Tulis



Testimoni Masyarakat

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya kajian dalam bidang desain dan komunikasi visual symbol yang dipengaruhi konsep berpikir berdasarkan local genius serta memiliki identitas kekinian. Penelitian ini juga dapat menjelaskan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi dalam menunjukkan ‘konteks diri’ masyarakat Hindu di Bali yang berinteraksi dalam proses pembentukan makna. Secara praktis, penelitian ini diharapkan membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan fenomena konsep budaya komunikasi visual dalam wujud simbol yang terdapat di Bali serta ‘penyadaran’ terhadap masyarakat Bali akan ‘nilai’ dari sebuah fenomena budaya yang terjadi. Mengingat Bali dianggap memiliki berbagai jenis artefak seni yang sangat menarik untuk diteliti secara mendalam apabila obyek tersebut dipandang sebagai sebuah medium dalam proses mengomunikasikan pesan secara visual serta mengandung makna yang mendalam.