Program Lanjutan Pengembangan Tenun Ikat Dengan Pemanfaatan Potensi Alam Di Kampung Tololea, Kabupaten Ngada, Flores, Ntt
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Dian Widiawati



Ringkasan Kegiatan

Dewasa ini seiring dengan kesadaran masyarakat global akan pentingnyamelakukan penyelamatan lingkungan, serta apresiasi yang besar terhadapnilai-nilai kearifan lokal dan budaya masyarakat tertentu, membuka peluang bagiberkembangnya produkdengan material alam yang berkelanjutan. Kampung Tololela terletak di Kabupaten Ngada,Flores, Nusa Tenggara Timur, Desa Manubhara,Kecamatan Jerebu’u merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan tenun dengan berbahan dasar katun danrayon. Tenun yangmerupakan salah satu produk unggulan dari Kampung Tololela memiliki kontribusipada penghasilan masyarakat di sana. Kegiatan menenun masih dilakukanoleh wanita di sana secara tradisional dengan menggunakan alat tenun kayu yang disebut gedogan. Kain tenun yang berada di Tololela memiliki kualitas yang baik, namun adabeberapa kekurangan antaralain masih digunakannya pewarna sintetis, komposisi desainyang kurangbervariasi,, dan terbatasnya kemampuan perajin untuk memanfaatkanpotensi alamnya. Pengembangan dalam pertenunan sangat dibutuhkanuntuk meningkatkan kualitas dan daya saing terhadap pasar dengan memanfaatkanpotensi lokal (seperti pewarna dari limbah cangkang kopi dan alpukat yang merupakan hasil perkebunan utamadi daerah tersebut) serta pengembangan desain kain tenun yang menghadirkan ragam hias khas daerah (base on local value). Hal-hal di atas masih perlu didukung pihak-pihak yang memiliki kompetensidi bidang-bidang tersebut. Melalui program P3MI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positifbagi masyarakat penenun di Kampung Tololela, di samping itu juga memberikanmanfaat berupa pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang secara aktifdilibatkan dalam kegiatan ini.



Capaian

Prototip Lab, Produk



Testimoni Masyarakat

.• Ke dalam ITB: Membina kerja sama antara civitas akademika dengan masyarakat pengrajin, untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di masa yang akan datang; Referensi bagi program pengembangan iptek di bidang material tekstil Indonesia; Menjadi bagian dari kegiatan inovasi pembelajaran karena hasil dari kegiatan tersebut dapat menjadi referensi bagi kajian ilmu budaya material Indonesia, sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa Kriya ITB pada khususnya. • Ke luar ITB (masyarakat luas): Berpotensi membuka alternatif lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian penduduk setempat; Memberikan kontribusi pada bidang kriya dalam mengembangkan potensi bahan pewarna alam menjadi alternatif pemecahan masalah lingkungan yang bersentuhan langsung dengan dunia desain.