Hakim Luthfi Malasan
Sejak 2009, melalui International Year of Astronomy (IYA), kegiatan perakitan teleskop sederhana yang mirip dengan teleskop yang digunakan Galileo Galilei 400 tahun yang lalu, dikampanyekan di seluruh dunia. Indonesia bekerjasama dengan Jepang mewujukan ini dengan kegiatan workshop ’”You are Galileo!” yang dilaksanakan di 5 kota besar berbagai provinsi dan melibatkan 200 tenaga pendidik, terutama guru-guru tingkat sekolah menengah atas. Kegiatan ini mendapat respons amat positif dan para pendidik merasakan perlunya kegiatan ini dilanjutkan. Dampak lain adalah keinginan sekolah-sekolah untuk mencari komponen optik dan teleskop untuk kemudian mencoba memproduksikannya sendiri. Pada 9 Maret 2016 suatu peristiwa alam yang langka, yakni gerhana matahari total melintasi 10 provinsi di Indonesia. Bekerjasama dengan FMIPA Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, kegiatan yang telah dilaksanakan di Samarinda dengan menggunakan 25 kit teleskop yang didistribusikan dan dirakit. Kegiatan perakitan teleskop dilaksanakan oleh tim Indonesia (Institut Teknologi Bandung) bekerjasama dengan tim Jepang (National Astronomical Observatory of Japan). Provinsi Kalimantan Timur dipilih karena komitmennya yang menerus terhadap kegiatan pembinaan siswa-siswa dalam rangka olimpiade sains di tingkat Provinsi maupun Nasional, namun belum memiliki massa kritis guru-guru pembina olimpiade yang dilengkapi peralatan baku dalam pengajaran, terutama praktek observasi. Guru-guru SMA mata pelajaran Fisika rata-rata merupakan penanggungjawab pembinaan bidang Fisika, Astronomi dan Kebumian. Mayoritas guru-guru tidak dilengkapi dengan peralatan optik untuk kegiatan praktek observasi obyek astronomis seperti matahari, planet, bulan dan bintang. Dengan menggunakan kit teleskop ”You are Galileo!” (diameter 40 mm, panjang fokus 273 mm) pada 11-12 Maret 2016, setelah peristiwa Gerhana Matahari Total, telah dilaksanakan kegiatan Workshop ”You are Galileo!” di kampus Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Workshop dan kuliah umum ini diikuti secara aktif oleh peserta, dengan kegiatan pengamatan secara sistematik obyek-obyek astronomis yang terang dan mudah dijumpai di langit sepanjang bulan-bulan musim kering (Juni-Agustus). Hasil pengamatan selanjutnya akan dituangkan dalam suatu kertas kerja yang, setelah seluruh putaran kegiatan pengamatan, akan dievaluasi oleh tim. Kegiatan ini akan diikuti oleh 25 peserta meliputi kombinasi guru-guru Fisika sekolah menengah atas, Laboran dan Dosen Perguruan Tinggi di Provinsi Kalimantan Timur.
Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Provinsi Kalimantan Timur dengan komitmennya yang menerus terhadap kegiatan pembinaan siswa-siswa dalam rangka olimpiade sains di tingkat Provinsi maupun Nasional, namun belum memiliki massa kritis guru-guru pembina olimpiade yang dilengkapi peralatan baku dalam pengajaran, terutama praktek observasi. Mayoritas guru-guru tidak dilengkapi dengan peralatan optik untuk kegiatan praktek observasi obyek astronomis seperti matahari, planet, bulan dan bintang.