Riama Maslan Sihombing
Tim pelaksana program telah menyediakan materi pembelajaran berupa buku bergambar untuk anak yang memiliki kualitas cerita, elemen visual dan kebahasaan yang baik. Buku-buku ini akan disosialisasikan dan digunakan dalam kegiatan “Membacakan Buku dengan Nyaring” (read-aloud) untuk meningkatkan pemahaman visual dan bahasa siswa di jenjang sekolah dasar, serta meningkatkan minat mereka untuk membaca. Program ini bertujuan: (1) untuk melibatkan peran komunitas warga senior secara maksimal dalam pengembangan kualitas pendidikan formal dan peningkatan minat baca siswa,(2) mengawal implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 yang mengharuskan semua sekolah untuk mengalokasikan 15 menit bagi warga sekolah membaca buku selain buku teks pelajaran sebelum pelajaran dimulai. Selama pelaksanaan program kegiatan membaca nyaring, tim pelaksana akan mencatat tanggapan siswa dan menjadikannya masukan untuk memperbaiki kualitas buku-buku cerita bergambar yang akan diproduksi selanjutnya. Metoda yang akan dilaksanakan dalam program ini meliputi: perekrutan relawan membaca nyaring dari kalangan masyarakat dan warga senior yang bergiat dalam Rotary Club Bandung Utara (RCBU), pelatihan membaca nyaring, dan mendampingi relawan untuk membacakan buku di sekolah dasar yang telah dijajaki. Kegiatan berlangsung selama 5 bulan di wilayah kota Bandung. Pengabdian pada masyarakat ini juga merupakan kegiatan aplikasi praktis dari mata kuliah DK 3208 “Ilustrasi dan Desain Buku Anak” di FSRD - ITB untuk mewujudkan transfer sains, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi peningkatan minat baca anak sejak usia dini. Kemampuan ini kelak akan menjadi bekal mereka untuk mengembangkan wawasan keilmuannya melalui membaca berbagai sumber literatur dengan tingkat kompleksitas yang bertambah sesuai dengan pertumbuhan kognisi anak hingga mencapai jenjang pendidikan tinggi.
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Kemampuan literasi, yang mencakup kecakapan memaknai dan menanggapi informasi dalam bentuk lisan, cetak, visual, dan digital merupakan faktor penentu kesuksesan akademis di perguruan tinggi. Saat ini banyak mahasiswa kesulitan membaca teks akademis dan mengekspresikan gagasan dalam bentuk lisan, tertulis, dan visual. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat baca mereka dan tidak tumbuhnya budaya literasi di pendidikan dasar. Perguruan tinggi, sebagai institusi pendidikan formal pada jenjang tertinggi,berkewajiban melakukan riset dan pendampingan bagi peningkatan kualitas pendidikan formal di bawahnya agar dapat menghasilkan siswa pembelajar sepanjang hayat yang sukses di semua jenjang pendidikan.