Potensi Unsur Tanah Jarang (Ree) Di Endapan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Andy Yahya Al Hakim



Ringkasan Kegiatan

.Litium dan Logam Tanah Jarang (LTJ, atau REE – RareEarth Elements) adalah logam penting yang digunakan dalam kehidupan modern kitasehari-hari, seperti peralatan elektronik (laptop, tablet, smart phone) yangdilengkapi dengan baterai lithium-ion. Penelitian Badan Geologi (2020)menunjukkan keterdapatan kelimpahan litium pada sampel Lumpur Sidoarjo (Lusi)Lapindo berkisar 99-280 µg/kg (n=37). Lusi juga menjadi salah satu targeteksplorasi beberapa peneliti, Balitbang ESDM (Puslitbang tekMIRA), BadanGeologi dengan tujuan untuk mengetahui keterdapatan unsur yang bernilaiekonomis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Agustawijaya etal.(2017) menunjukkan bahwa lumpur panas dari Lusi tersusun oleh smektitdari batuserpih yang berasal dari Formasi Kalibeng bagianatas. Awaludin(2020) melakukan pengambilan sampel dengan grid teratur(250 meter), menunjukkan bahwa keterdapatan kelimpahan lithium pada sampelLumpur Sidoarjo (Lusi) Lapindo berkisar 99-280 µg g-1 (n=37), stronsiumberkisar antara 256-610 µg g-1. Unsur tanah jarang juga dianalisa, namunbeberapa unsur tanah jarang (misalkan Dy, Er, Eu, Ho, Lu, Tb, Tm, Yb) berada dibawah deteksi peralatan analitik sehingga tidak terdeteksi, sehingga keberadaanunsur tanah jarang perlu lebih didalami dengan menggunakan metode analitikdengan sensitivitas tinggi. Penelitian PPMI KK ESDB 2021 bertujuan untukmengetahui korelasi unsur LTJ dan litium dengan unsur logam lain yang mungkinikut terbawa, serta mengetahui kompisisi mineral dan geokimia dari LusiLapindo. Analisa dilakukan dengan XRD, mikroskop optik refleksi dan elektron(SEM-EDS), analisa total karbon organik (TOC) dan kelimpahan unsur logam denganICP-MS.



Capaian

Karya Tulis



Testimoni Masyarakat

Penelitian ini menunjukkan komposisi mineral dan geokimia sampel Lusi Lapindo dari lokasi di area tanggul mengandung mineral lempung (kaolinit) yang dapat mengakomodir REE. Kelimpahan unsur litium pada sampel Lusi Lapindo lebih tinggi dibandingkan kelimpahan di alam, sehingga dapat menjadi perhatian untuk eksplorasi lanjutan.