Andry Widyowijatnoko
"Bencana gempa bumi dengan kekuatan 6,1 magnitudo, telah mengguncang Kabupaten Pasaman Barat pada tanggal 25 Februari 2022. Pusat dari gempa berada di Gunung Talamau, dengan perkiraan berada di kedalaman 10 KM. Gempa bumi ini menyebabkan 25 orang tewas, sekitar 465 orang luka-luka, dan 16.000 orang harus mengungsi akibat tempat tinggal yang sudah hancur dan tidak layak ditinggali. Hancurnya bangunan dan tempat tinggal menyebabkan harus terhentinya rantai perekonomian masyarakat, terutama di wilayah sekitar pusat gempa. Oleh karena itu, pemulihan bangunan yang telah hancur dan pemenuhan kebutuhan hunian tetap (huntap) pada masyarakat menjadi isu utama agar aktivitas dan perekonomian masyarakat dapat segera berjalan kembali seperti semula. Institut Teknologi Bandung bekerja sama dengan Rumah Amal Salman, menginisiasikan penerapan teknologi rumah kayu ferrocement (rukaf) untuk memenuhi kebutuhan hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Pasaman Barat. Penggunaan kayu dan ferrocement sebagai material utama bangunan diharapkan dapat menjadi solusi untuk menciptakan bangunan yang lebih tahan dalam menghadapi bencana gempa bumi. Selain itu rumah kayu ferrocement dapat diproduksi dengan metode fabrikasi, sehingga bangunan dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat kepada masyarakat."