Tjandra Setiadi
Singkongmerupakan tanaman sumber karbohidrat dengan tingkat produktivitas yang tinggi.Namun pemanfaatan singkong dalam industri pangan masih terbatas akibatkandungan senyawa sianogenik yang bersifat toksik serta masa simpan umbisingkong panen yang terbatas. Untuk meningkatkan masa simpan umbi singkongpanen, perlu dilakukan pengolahan lanjut menjadi produk-produk antara, sepertitepung singkong terfermentasi. Tepung singkong terfermentasi memiliki aromanetral, warna putih, dan kadar sianida rendah sehingga dapat meningkatkanpotensi ekonomi masyarakat secara umum.Tujuandari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan potensiekonomi masyarakat Desa Cihideung, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat,Jawa Barat melalui pengenalan teknologi pengolahan umbi singkong menjadi tepungsingkong terfermentasi. Dalam diskusi mendalam bersama CV Karunia Maha Ciptapersoalan yang dihadapi adalah kemandirian ‘starter’ yang merupakan komponenyang biaya yang cukup signifikan. Oleh karena, dalam kegiatan ini adalahpenyiapan inokulum secara mandiri dan membantu penyusunan SOP (StandardOperating Procedure) pengembangan inokulum. Pengolahanumbi singkong menjadi tepung singkong terfermentasi dilakukan melalui duatahapan yaitu isolasi mikroorganisme starter mocaf (tepung singkongterfermentasi) dan pembuatan mocaf. Metode isolasi mikroorganisme startermocaf yang digunakan adalah metode pour plate dan streak platepada medium TYGA dengan waktu inkubasi 2 hari. Mikroorganisme diidentifikasidengan pewarnaan gram dan melalui mikroskop. Inokulum yang digunakan merupakan50 mL bakteri dalam Nutrient Broth dan 50 mL jamur dalam PotatoDextrose Broth. Fermentasi yang dilakukan menggunakan fermentor selama 8jam pada temperatur 37°C.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakatyang telah dilakukan, diperoleh 8 mikroorganisme hasil isolasi.6 mikroorganisme merupakanbakteri dan 2 mikroorganisme merupakan jamur. Bakteri yang diisolasimerupakan streptobacillus gram negatif. Jamur yang diisolasi merupakan Rhizopusoryzae dan Aspergillusoryzae. Jamur ini akan dijadikan inokulum yang akan dipakai dandikembangkan secara mandiri oleh CV Karunia Maha Cipta. Pengabdian masyarakat ini belum terselesaikan akibat PPKM di Kota Bandung. Pada Desember 2021 akan dilakukan penerapan uji coba penggunaan inokumum secara mandiri oleh CV Karunia Maha Cipta. Kemudian penyusunan SOP yang telah disempurnakan dengan kondisi di lapangan akan selesai bulan Februari 2022.
Laporan Akhir
Mengembangkan potensi sosial dan keilmuan pada mahasiswa dan meningkatkan potensi ekonomi masyarakat