PM Bottom Up ITB Tahun 2023 - Pelatihan Pembuatan KIT Sistem Otomasi Fertigasi Berbasis IoT untuk SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Faqihza Mukhlish



Ringkasan Kegiatan

Pertanian adalah salah satu bidang yang menjadi penopang perekonomian Indonesia. Namun, bidang pertanian di Indonesia masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah kekurangan sumber daya manusia yang mumpuni, terutama petani milenial. Petani milenial memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian di Indonesia karena mereka memiliki keunggulan, seperti Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknologi digital yang mumpuni, Memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan Memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi. Untuk membekali petani milenial dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, perlu ada upaya dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Lembaga pendidikan, baik sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi, perlu memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas di bidang pertanian. Pendidikan dan pelatihan tersebut tidak hanya mencakup pengetahuan tentang pertumbuhan komoditi, tetapi juga pengetahuan tentang teknologi instrumentasi, mekanisasi, elektronika, dan informasi.

Pada program pengabdian masyarakat ITB ini, telah dilaksanakan pelatihan pembuatan kit sistem otomasi fertigasi berbasis Internet of Things untuk SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat. Pelatihan ini diharapkan dapat membekali siswa-siswa SMKN 1 Cimahi dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengambangkan pertanian modern. Pelatihan ini mencakup materi-materi yang penting, seperti prinsip-prinsip dasar fertigasi, teknologi internet of things serta perancangan dan pembuatan sistem otomasi fertigasi. Program ini terlaksana dengan baik dan lancar karena kolaborasi dilakukan antara lmu hayati dan kompetensi instrumentasi, elektronika dan kontrol.

PPM ini dilaksanakan dalam format kemitraan antara SMK Negeri 1 Cimahi, Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi ITB (PTIO ITB), Fakultas Teknologi Industri (FTI ITB), Sekolah Teknologi dan Ilmu Hayati (SITH ITB) dan Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI) Cimahi. Tim PPM ITB – UNJANI yang terdiri dari staf pengajar dan mahasiswa ITB dan UNJANI, berperan sebagai fasilitator pelatihan. Sementara itu, para guru SMK Negeri 1 Cimahi memfasilitasi tempat pelaksanaan praktikum serta penyelarasannya dengan kurikulum pembelajaran vokasional. Program ini telah melibatkan total 50 (lima puluh) peserta yang terdiri dari guru dan siswa SMK Negeri 1 Cimahi dan menghasilkan 10 kit sistem otomasi fertigasi.

Kit yang dihasilkan dari pelathian ini telah digunakan untuk pelatihan adopsi SIstem Otomasi Fertigasi oleh SMK Pertanian PPN Tanjungsari dan PPN Lembang yang umumnya mempunyai akses dan anggaran terbatas untuk menyelenggarakan praktek pendidikan dalam topik sistem otomasi. Tersedianya modul ini telah membantu SMK Pertanian untuk menyediakan praktik sistem otomasi pertanian. Hal ini diharapkan menumbuhkan generasi muda petani milenial yang fasih mengoperasikan sistem otomasi, dan pada saatnya nanti mampu merancang dan mengimplementasikan sistem otomasi pertanian secara mandiri, ekonomis dan efisien, khususnya di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat.

Laporan Kegiatan:

Kemajuan kegiatan: 100%

Modul pelatihan dan pembuatan kit sistem otomasi fertigasi berbasis IoT

Dokumentasi Kegiatan (foto dan video)

Publikasi di media masa dan media elektronik

Website PTIO, Prodi TF, FTI, dan Prodi Teknik Elektro Unjani

Draft Jurnal pendidikan

Dalam Proses:

Submit Jurnal Pendidikan Vokasi Sinta 2



Capaian

Menyiapkan sumberdaya lokal (siswa SMKN 1 Cimahi) untuk menjadi bagian dari tim kolaborasi petani milenial; Memproduksi kit sistem otomasi fertigasi berbasis IoT yang digunakan sebagai media pendidikan teknologi pertanian urban; Membangun kolaborasi dengan para guru SMKN 1 Negeri Cimahi untuk memproduksi teknologi fertigasi berbasis internet of things



Testimoni Masyarakat

Manfaat dari kegiatan ini adalah terbentuknya kluster guru dan siswa SMK yang memiliki kompetensi mengembangkan sistem otomasi pertanian berbasis IoT, serta dapat menjadi mentor untuk guru dan siswa lainnya. Buku dan kit otomasi fertigasi yang dihasilkan pada kegiatan ini dapat digunakan sebagai referensi pengembangan keilmuan otomasi pertanian di masa depan.