Dadi Abdurrahman
Desa Ekin merupakan salah satu desa dengan kecamatan Lemaknen Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Secara geografis ada berjarak sekitar 5 Km ke arah timur dengan negara Timor Leste. Desa dengan ketinggian di atas 800 mdpl ini untuk menghidupi sahari-harinya mereka mengandalkan peternakan. Adapun pertanian hanya musiman saja karena sungai dan air yang sering mengering.
Desa Ekin termasuk kepada 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Yang menjadi urgensitas bagi warga desa Ekin ini adalah keberadaan air bersih. Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari mereka mengandalkan sungai jika sedang ada. Namun karena sering mengering maka mau tidak mau harus dipenuhi dengan membeli air bersih sebesar tujuh ratus ribu rupiah per truck. Air satu truck ini bisa bertahan sekitar satu minggu untuk satu rumah.
Untuk itu Institut Teknlologi Bandung (ITB) melalui Program Pengabdian Masyarakat Daerah 3T Wilayah Indonesia Timur kerja sama ITB dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendesa PDTT) tahun 2023 meluncurkan program air bersih. Salah satu daerah yang mendapatkan program ini adalah Desa Ekin, Nusa Tenggara Timur. Penjaringan air bersih ini didapat dari aplikasi yang telah di buat oleh ITB pada tahun 2022. Aplikasi tersebut dapat menjembatani komunikasi kepala desa di seluruh Indonesia dengan para pakar ITB terkait permasalahan yang dihadapi di desa terkait.
Untuk mendapatkan titik pengeboran air bersih maka terlebih dahulu dilakukan eksplorasi. Eksplorasi diawali dengan pemetaan geologi, analisa geomorfologi, penyusuran sungai-sungai, dan pengukuran geofisika. Dari tahapan-tahapan tersebut maka didapatlah titik pengeboran yang memiliki prospek untuk dibor, dengan estimasi kedalaman sekitar 100 m. Namun dalam tahapan pelaksanaan pengeboran air bersih tidak dapat terlaksana karena tim bor tidak bisa mengakses area. Hal tersebut dikarenakan akses menuju lokasi selain pada tinggian yang lumayan ekstrim juga dalam keadaan jalan yang rusak parah. Tidak sedikit jalan terbelah menghasilkan celah dengan lebar sekitar 1 meter.
Melihat kendala tersebut tim melakukan alternatif lain untuk mendapatkan air bersih, yaitu dengan cara pengairan (pipanisasi) air bersih. Pemipaan ini dilakukan untuk mengairkan air pada kedalaman yang lebih dangkal ke yang lebih tinggi dengan beda elevasi sekitar 150 meter. Pusat air bersih ada sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
distribusi air bersih untuk desa Ekin
projek ini sangat bermanfaat karena mengadakan air bersih untuk desa yang mengandalkan air hujan.