Lulu Lusianti Fitri
Pemberian Coaching Berbasis Gelombang Otak sebagai Upaya Trauma Healing padaMasyarakat Terdampak Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,Kabupaten Sumedang, Jawa Barat AbstrakBencana tanahlongsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang, pada tanggal 9 Januari 2021menelan korban jiwa sebanyak 40 orang, kerugian material yang tidak sedikit,serta 1.126 jiwa yang terdampak bencana.Dalam rangka membantu trauma healing kepadapara korban bencana, maka dilakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupapemberian coaching berbasis gelombangotak pada tanggal 3 Oktober 2021. Traumahealing bertujuan untuk membantu kondisi psikis para korban longsor darigangguan PTSD atau Post Traumatic StressDisorder, suatu bentuk gangguan psikologis yang membuat seseorang merasacemas berlebihan akibat kejadian traumatis. Metode coaching berupa komunikasi informal antara coach dengan para korban dilakukan pada kegiatan ini untuk memenuhitujuan tersebut. Sesi coaching dilakukanbersamaan dengan pengambilan data gelombang otak EEG menggunakan alat Muse™.Sesi tersebut dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pengambilan baseline awal selama 2 menit, coachingselama 40-45 menit, dan pengambilan baselineakhir selama 2 menit. Didapatkan hasil berupa 5 grafik gelombang EEG yangmerepresentasikan variasi dari fluktuasi gelombang beta dan gamma pada areatemporoparietal. Variasi ini berkaitan erat dengan kepribadian, prosespsikologis, emosional, serta perbedaan dari masing-masing naracoba dalammenanggapi sesi pertanyaan coaching. Selain itu, didapatkan pula gelombangbeta dan gamma yang mengalami kenaikan atau penurunan setelah sesi coaching. Hal ini berkaitan dengankompensasi dari rasa trauma yang kompleks. Hasil lain menunjukkan kemiripanpola aktivitas antara gelombang beta dan gamma. Hal ini disebabkan osilasiantara keduanya yang berlangsung dalam waktu singkat.
Laporan Akhir
Target dari kegiatan ini adalah perbaikan kondisi mental penyintas setelah diberikan kegiatan coaching yang diberikan dengan hasil yang dimonitor dan dijadikan feedback sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah untuk kegiatan mitigasi bencana.