Nama Peneliti (Ketua Tim)

Muhammad Ihsan D.R.S.A.S.



Ringkasan Kegiatan

Kecamatan Sela Awi memiliki potensi unggulan kerajinan bambu. Pemerintah Kabupaten Garut sendiri sudah menetapkan pengembangan Sela Awi sebagai Kawasan Sentra Kerajinan Bambu Kreatif. Namun, masalah Sumber Daya Manusia menjadi tantangan tersendiri. Jumlah perajin bambu masih di Selaawi masih di bawah 10 persen dari total populasi, Jumlah perajin bambu yang tercatat di 7 desa di Kecamatan Sela Awi hanya sebanyak 1.600 orang, dibandingkan dengan populasi 34.000 jiwa. Sela Awi sebagai kawasan pedesaan dengan tematiknya industri bambu kreatif, paling tidak ketersediaan SDM-nya setidaknya 20-25 persen dari jumlah penduduk.Dukungan berbagai pihak telah dilakukan, antara lain melalui Kementerian Perindustrian dan dinas-dinas terkait, peneliti dan mahasiswa ITB yang melakukan pelatihan-pelatihan pengembangan produk serta program-program pendukung lainnya dari perguruan tinggi lain. Pengembangan kapasitas perajin bambu di Sela Awi semakin masif setelah masuknya  Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan (PP-PBL-ITB) pada tahun 2011 dengan program desa binaannya.Pengembangan kapasitas perajin bambu di Sela Awi bukan hanya menyangkut keterampilan, tetapi juga pengembangan desain produk, kapasitas produksi, dan pemasarannya. Berbagai bentuk intervensi dilakukan oleh beberapa pihak untuk meningkatkan kapasitas pengrajin dan produk kerajian bambu Sela Awi. Bagian penting dari intervensi tersebut adalah mengetahui mengenai kapasitas pengrajin, ketersediaan suber daya alam, system produksi, dan kemana mereka memasarkan produknya. Pemanfaatan teknologi sebagai salah satu penunjang berupa perangkat pemetaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi masih minim, sehingga pengembangan-pengembangan yang dilakukan kadang tidak tepat sasaran. Diperlukan adanya solusi teknologi aplikasi sederhana yang mudah digunakan oleh perangkat desa yang dapat membantu proses bagi masyarakat, pengrajin, pemerintah dan para pemangku kepentingan lain dalam melakukan pemetaan, perencanaan dari kemampuan yang diperlukan, serta monitoring dan evaluasi program.Pengembangan perangkat pemantauan dan evaluasi dalam bentuk aplikasi “Dashboard Pengembangan Kriya” yang diberinama ‘KRIYADATA’.Perangkat ini terdiri dari dua bagian yaitu aplikasi pendataan yang berfungsi memasukan data yang dapat dilakukan oleh sekelompok pencari data yang dapat mengisikan langsung data-data yang diperlukan. Bagian lain berupa dashboard yang berisikan akumulasi data yang dapat dibaca oleh pihak-pihak yang membutukan seperti pemerintahan daerah, atau buyer, Perguruan tinggi dan pihak-pihak lainnya.



Capaian

Publisitas



Testimoni Masyarakat

Hampir seluruh kecamatan yang memiliki sentra kerajinan tidak memiliki data yang valid terkait ekosistem kerajinan yang ada di daerahnya, kalaupun ada data kerap kali tidak ter update dalam jangka waktu yang lama. Program pengabdian ini mencba membuat satu aplikasi yang memudahkan pihak-pihak terkait dalam mendata stake holder kerajinan dan ditampilkan secara utuh dalam bentuk web dashboard. Denga adanya aplikasi ini, data yang terupdate dapat dimanfaatkan oleh setiap yang membutuhkan sehingga evaluasi dan pengembangan dapat dilakukan secara terukur dan sesuai dengan yang diperlukan.