Heru Purboyo Hidayat Putro
Pergerakan wisata andong di Yogyakarta adalah tanpa rute, hal ini menimbul ketidak-jelasan pelayanan pada wisatawan. Andong belum hadir di kawasan statsiun dan terminal bus antarkota. Kegiatan ini merumuskan rute wisata dan mengusulkan layanan andong wisata bagi pengunjung kota Yogyakarta sejak langkah-langkah awal mereka. Andong tidak memiliki tempat mangkal atau lapangan tunggu di statsiun Yogjakarta ataupun di terminal bus. Pilihan wisatawan terbatas pada kendaraan bermotor, mobil/taksi, atau ojek. Melalui kegiatan ini andong dapat melayani wisatawan dari awal datang ke Yogjakarta yaitu statsiun dan terminal bus. Andong dapat berperan sebagaimana taksi, selain itu pergerakan andong menjadi sebagian besar berupa rute. Hal ini bertujuan juga untuk memperkenalkan potensi wisata sejarah dan udaya melalui rute wisata yang terbentuk. Hal yang paling utama yaitu, bediskusi dengan paguyuban andong guna mengungkap preferensi dan kesediaan mereka terkait rute wisata andong. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dan survey di kawasan jl. Malioboro, pasar Bringharjo, Alun-alun Utara Sompilan dan Tamansari. Observasi pada kusir andong menjadi pilihan metode yang dilakukan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh yaitu, tentang karakteristik sosio demografi yang didapatkan dari wisatawan.
Adanya Area Parkir andong, Menata pergerakan andong wisata, pergerakan berupa rute wisata agar para wisata lebih mengenal peninggalan sejarah dan bangunan kota Yogjakarta.
Pada saat survey dan studi sedang berjalan, pada awal Agustus di-launching layanan pemesanaan penggunaan andong secara online. Hal ini tentunya mengarahkan pergerakan andong menjadi non rute.