PENYUSUNAN STRATEGI PENGELOLAAN MEGAREGION DENGAN AKTOR KUNCI PEMBANGUNAN REGIONAL JAKARTA BANDUNG CIREBON
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Delik Hudalah



Ringkasan Kegiatan

Pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya dalam diseminasi hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam penelitian yang dibiayai oleh ITB dalam Program Riset ITB yang berjudul “Dinamika Wilayah dan Kota: Sebuah Tranformasi Menuju Megaregion” pada tahun 2016 dan “Dinamika Wilayah dan Kota di Jawa II: Pengaruh Megaregion Terhadap Wilayah dan Kota di Sekitarnya” pada tahun 2017. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, telah ditemukan perkembangan perkotaan kontemporer yang dikenal dengan megaregion, sebuah wilayah yang lebih luas daripada metropolitan. Adanya urbanisasi besar – besaran yang terjadi di Pulau Jawa yang diakibatkan oleh wilayah tersebut terhubung dengan infrastruktur mega yaitu Tol Trans Jawa. Penelitian di tahun pertama menemukan bahwa perkembangan beberapa metropolitan yang bergabung membentuk sebuah megaregion, yaitu metropolitan Jakarta dan Metropolitan Bandung yang bergabung membentuk sebuah megaregion. Megaregion ini akan berkembang menjadi lebih luas dengan adanya rencana pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan akan terdapat tendensi bergabungnya Metropolitan Cirebon ke dalam megaregion ini. Dengan demikian Program Pengabdian Masyarakat ITB berperan dalam melibatkan akademisi dari ITB dengan pemangku kepentingan perkotaan di Pulau Jawa agar mampu menghadapi dan mengelola megaregion yang mulai berkembang. Kata Kunci: Megaregion, Kereta Cepat, Tendensi



Capaian

Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah



Testimoni Masyarakat

Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbatasnya pendanaan kegiatan yang memberatkan tim pengabdi mengalokasikan dana, terutama untuk persiapan pelaksanaan FGD yang mengundang banyak lembaga terkait. Saran perbaikan yang dapat tim pengabdi berikan adalah perlunya strategi untuk lebih mensinkronisasikan kegiatan pengabdian masyarakat dengan riset atau proyek terdahulu. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi sebagian biaya yang dikeluarkan sekaligus dapat menjadi sarana keberlanjutan dan memperkaya input riset atau proyek yang selama ini telah dilakukan.