Ganda Marihot Simangunsong
Kegiatan penyelidikan geoteknik terhadap lereng-lereng jalan di sekitar Kota Tasikmalaya sangatlah diperlukan sebagai bentuk pencegahan kelongsorang lereng, mitigasi, dan kesiapan menghadapi gempabumi yang berpotensi untuk berulang. Pemukiman di Kp. Muara belum sepenuhnya mengerti mengenai potensi kelongsoran lereng di daerah mereka. Tujuan pengabdian ini untuk menganalisis kestabilan dinamis lereng jalan dan lereng yang dilalui rel kereta api akibat gempabumi dengan berpedoman pada data seismologi di sekitar lokasi studi. Metode ini menggunakan pendekatan secara langsung dengan diadakannya kegiatan penyelidikan geoteknik terhadap lereng-lereng, mitigasi. Akibat gempabumi Tasikmalaya pada tanggal 15 Desember 2017, lereng jalan di Kp. Muara masih dalam kondisi aman. Namun, lereng tersebut berpotensi untuk longsor apabila terjadi kembali gempabumi dengan amplitudo yang lebih besar daripada amplitudo yang terekam pada gempabumi Tasikmalaya. Apabila lereng berkondisi jenuh, lereng tersebut juga berpotensi untuk terlikuifaksi (lereng kehilangan daya dukungnya dan mengalir seperti lumpur). Hal ini dapat membahayakan keselamatan penduduk di sekitar pemukiman di Kp. Muara. Kegiatan ini nantinya akan disinergikan dengan Satgas Bencana Gempa Jawa Barat, Pusat Mitigasi Bencana, Institut Teknologi Bandung. Kata Kunci : Pencegahan, Bencana Alam Longsor, Pemetaan, Lereng-lereng Tasikmalaya.
Penanganan Darurat Bencana
Tidak Ada