Penyediaan Air Bersih dan Edukasi Geologi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa di Kabupaten Cianjur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Arif Susanto



Ringkasan Kegiatan

Gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada tanggal 21 November 2022 telah menyebabkan 635 orang meninggal dunia dan 39 orang hilang. BPBD Cianjur menyatakan 593 jiwa mengalami luka berat dan 114.683 warga terpaksa mengungsi. Gempa dengan kedalaman 10 km ini mengakibatkan getaran gempa yang kuat sehingga menyebabkan setidaknya 56.548 rumah rusak, banyak sarana dan jaringan air bersih rusak, serta muka air tanah turun sehingga banyak sumur warga yang kekeringan dan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah menuju air minum aman sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) Nasional di tahun 2030. Kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs Desa yang tercantum dalam Peraturan Menteri Desa PDTT No 13/2020 terutama SDGs Desa No. 6 yaitu Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, LPPM ITB bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat melakukan kegiatan pengeboran sumur untuk penyediaan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, khususnya di Kampung Cilebak, Desa Talaga.

Tujuan dan target kegiatan ini adalah memetakan keterdapatan mata air dan sumur warga, mengetahui kuantitas dan kualitas air berdasarkan parameter fisik air, melakukan survei geolistrik, pengeboran dan instalasi sumur, membangun sarana air bersih serta edukasi geologi/lingkungan bagi masyarakat.

Lingkup kegiatan meliputi (1) Musyawarah dengan warga Kampung Cilebak, Desa Talaga untuk menentukan pembangunan sarana air bersih yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat; (2) Survei lapangan meliputi survey hidrogeologi yang terdiri dari pemetaan lokasi mata air dan sumur warga, pengukuran parameter fisik air (temperatur air, pH, daya hantar listrik, total dissolved solid) serta survey geolistrik 1D sebanyak 3 titik untuk mengetahui lapisan akuifer, lapisan batuan dan struktur geologi dengan target kedalaman sampai 100 m di bawah permukaan; (3) Pengeboran sumur dengan kedalaman 50 m untuk mencari keberadaan air tanah di bawah permukaan; (4) Instalasi sumur bor yang meliputi pemasangan casing sumur (pipa PVC) diameter 4 inch, pemasangan 1 buah Kwh meter @1300 VA, pemasangan 1 buah pompa submersible 1 HP, pemasangan 1 buah toren @3000 L beserta radar automatisnya.

Kegiatan ini bersifat partisipatif, yang mendorong sebesar-besarnya keikutsertaan masyarakat. Pendanaan kegiatan ini berasal dari Program PM Bottom-Up ITB 2023 dan dana bantuan dari Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat. Pengeboran berhasil mendapatkan air artesis dengan kualitas air yang bagus, jernih, tidak berbau dan debit airnya besar.Sarana air bersih yang dibangun ini sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 502 orang warga Kampung Cilebak, Desa Talaga.

Kegiatan ini melibatkan 6 orang mahasiswa S1 Prodi Teknik Geologi ITB sebagai Mahasiswa S1 KKN sebagai bentuk pembelajaran buat mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang mereka dapat di bangku kuliah serta meningkatkan kepedulian sosial kepada masyarakat, yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).



Capaian

memetakan keterdapatan mata air dan sumur warga, mengetahui kuantitas dan kualitas air berdasarkan parameter fisik air, melakukan survei geolistrik, pengeboran dan instalasi sumur, membangun sarana air bersih serta edukasi geologi/lingkungan bagi masyarakat



Testimoni Masyarakat

membangun sumur bor dan sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan sekitar 502 orang warga Kampung Cilebak, Desa Talaga