I Gede Wenten
Kurangnya ketersediaan air siap minum merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh warga di beberapa daerah di Tasikmalaya akibat musim kemarau. Beberapa sumber mengalami kekeringan, sedangkan sumber air yang masih ada tidak layak untuk diminum karena tercemar oleh kontaminan. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih untuk minum dan juga kebutuhan lainnya, warga di desa tersebut mengandalkan bantuan pasokan air dari pemerintah Warga desa Cipatujuh. Teknologi ultrafiltrasi (UF) merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih tersebut. Membran UF dapat menyisihkan zat besi (Fe3+), koloid, kuman, dan semua partikulat penyebab kekeruhan dalam sumber air permukaan dengan tetap menjaga mineral penting di dalamnya. Unit ultrafiltrasi dilengkapi dengan modul terintegrasi yang dilengkapi dengan karbon aktif pada tahap awal untuk menghilangkan bau, zat organik, dan klorin bebas. Nanopartikel ZnO berfungsi sebagai zat anti bakteri dan tahap disinfeksi. Dengan unit ultrafiltrasi terintegrasi tersebut, air bersih dan air layak minum dapat diproduksi sekaligus. Air permukaan dari bak penampung dialirkan ke unit UF sebagai desinfektan untuk menghilangkan bakteri dan virus, kemudian dialirkan lebih lanjut menuju unit karbon aktif untuk mengadsorp impuritis yang tidak tersaring oleh membran UF. Unit UF diitegrasikan dengan partikel ZnO sebagai agen antibakteri dan biokeramik untuk mengembalikan kesegaran serta mineral penting dalam air.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di desa Cipatujuh, Tasikmalaya hanya mengandalkan bantuan dan mobil-mobil tangki PDAM. Dengan terpasangnya unit UF di desa tersebut, air permukaan (seperti sungai dan sumur) dapat diolah menjadi air layak minum dan memasak. Masyarakat tidak lagi tergantung pada mobil tangki PDAM jika terjadi keterlambatan dalam pengiriman.