Ade Engkus Kusnadi
Era digital learning telah melahirkan banyak inovasi. Inovasi ini telah mengubah cara dan tempat belajar peserta didik, dari sistem manajemen pembelajaran (learning management system) hingga perangkat lunak pembelajaran adaptif dan konferensi video. Selama lebih dari satu dekade, banyak perguruan tinggi dan universitas telah berhasil mengintegrasikan pembelajaran jarak jauh dan teknologi pendidikan ke dalam kurikulum mereka (Poon, 2013). Hal ini lantas kemudian dikenal dengan istilah pembelajaran bauran. Model pembelajaran bauran penting bagi institusi Pendidikan Tinggi untuk mempertahankan mutu pembelajaran dan memberi ruang kepada peserta didik untuk terus belajar dengan aman selama periode krisis atau ketidakstabilan, seperti pandemi global baru-baru ini. Hal tersebut nampaknya berlaku juga untuk pendidikan pada jenjang sekolah dan sangat berkaitan erat dengan kompetensi yang harus dimiki guru. Idealnya, seorang guru sebagai bagian dari pendidik memiliki kompetensi yang baik sebagaimana diamanatkan dalam aturan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Secara spesifik kegiatan ini diarahkan pada penguatan kompetensi pedagogik. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dengan demikian, salah satu hal yang harus dikuasai guru adalah kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran termasuk mengaplikasikan media pembelajaran berbasis digital. Namun demikian, pada praktiknya masih banyak guru yang belum memiliki kompetensi pedagogik khususnya pada penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Hal ini dinilai sebagai bagian persoalan yang harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh kalangan yang terlibat dalam dunia Pendidikan. Demikian juga halnya dengan para guru yang ada di wilayah kecamatan Cangkuang Kab. Bandung. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi saat ini dinilai belum berlangsung secara efektif. Cukup banyak kendala yang dihadapi para guru di dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Kendala yang dimaksud diantaranya pemahaman mengenai cara menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran digital yang dapat mendukung tercapainya tujuan proses pembelajaran. Melalui pertimbangan tersebut, perlu ada upaya meningkatkan kompetensi pedagogik, khususnya dalam peningkatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru. Hal inilah yang selanjutnya menjadi latar belakang sekaligus motivasi bagi Tim Pengabdian Pada Masyarakat KKIK FSRD ITB untuk melakukan kegiatan pengabdian bertajuk “Peningkatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru di Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung pada Era Digital Learning Berbasis Edunex-Institut Teknologi Bandung”.