Peningkatan Kualitas Beras Melalui Penerapan Cara Budidaya dan Penanganan Pascapanen Padi yang Baik di Desa Aha, Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Rijanti Rahaju Maulani



Ringkasan Kegiatan

Program Pengabdian Masyarakat merupakan proses pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat, salahsatunya diarahkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha secara mandiri kelompok masyarakat melalui suatu aktivitas usaha sehingga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Desa Aha, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara merupakan wilayah dengan luasan pertanaman padi 376 hektar. Anggota masyarakat petani padi di wilayah tersebut sangat memerlukan pembinaan dan pendampingan untuk menghasilkan beras dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasaran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. LPPM ITB melalui program PPM Top Down tahun 2023 berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya anggota masyarakat petani padi Desa Aha dalam mengelola komoditas padi yang merupakan komoditas unggulan di wilayah tersebut. Tujuan kegiatan adalah untuk: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani Desa Aha Morotai Selatan dalam budidaya dan penanganan pascapanen padi; (2) Meningkatkan produktivitas hasil padi (GKP & GKG) dan kualitas beras yang dihasilkan sehingga dapat lebih bersaing di pasar; dan (3) Meningkatkan pendapatan masyarakat petani padi melalui penjualan gabah maupun beras dari padi yang dihasilkan di wilayah desa Aha; Target kegiatan PPM Top Down tahun 2023 ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat petani padi Desa Aha Morotai Selatan melalui peningkatan produk yang berkualitas dan terstandar. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode partisipatif di mana Tim PPM berinteraksi secara langsung dengan masyarakat sasaran. Implementasi kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan mengenai mengenai cara budidaya yang baik (Good Agricultural Practicess /GAP) dan cara penanganan yang baik (Good Handling Practicess/GHP) dari komoditas padi menjadi beras, agar menghasilkan produktivitas yang tinggi dan kualitas gabah maupun beras yang dapat bersaing dengan pasar. Teknik penyampaian pelatihan dilakukan dalam dua cara, yaitu memberikan materi pelatihan secara teoritis yang dilengkapi dengan diskusi interaktif dengan anggota masyarakat petani (30%), dan praktek secara langsung (70%). Untuk melihat keberlanjutan implementasi kegiatan dilakukan tahapan pendampingan, serta dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan yang akan berguna bagi penilaian program yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai, faktor kendala dan pendukung yang ada, efisiensi dan efektivitas program, serta pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan. Hasil kegiatan menunjukkah bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman petani desa Aha dalam proses budidaya dan pascapanen padi rata-rata 40,42% dari sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa petani desa Aha memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan produktivitas padi serta kualitas beras yang dihasilkan sehingga dapat bersaing di pasaran, dan julukan lumbung padi Morotai yang disematkan akan tetap dapat dipertahankan.



Capaian

3) Meningkatkan pendapatan masyarakat petani padi melalui penjualan gabah maupun beras dari padi yang dihasilkan di wilayah desa Aha;; 2) Meningkatkan produktivitas hasil padi (GKP & GKG) dan kualitas beras yang dihasilkan sehingga dapat lebih bersaing di pasar;; 1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani Desa Aha Morotai Selatan dalam budidaya dan penanganan pascapanen padi;



Testimoni Masyarakat

Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani padi Desa Aha Morotai Selatan melalui peningkatan produktivitas padi dan beras yang berkualitas dan terstandar.