Peningkatan Kapasitas Kader Berbasis Kemitraan Apoteker dalam Penggunaan Obat Secara Rasional dan Keamanan Pangan di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Sophi Damayanti



Ringkasan Kegiatan

"Berdasarkan data survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, sebesar 71,46 persen masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi. Angka ini terus naik selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2017, 69,43 persen dan pada tahun 2018 yaitu 70,74 persen. Bahan tambahan pangan (BTP sudah umum digunakan oleh masyarakat. Akan tetapi, masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan. Berdasarkan pengawasan langsung bahan berbahaya yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram pada Februari 2021, ditemukan penggunaan Rhodamin dan Boraks pada produk pangan seperti mi basah, terasi, dan kerupuk yang diperdagangkan di pasar-pasar se-Pulau Lombok. Pemberian edukasi terkait obat baik obat untuk swamedikasi ataupun obat resep dan edukasi terkait bahan tambahan pangan telah dilakukan kepada kader kesehatan di daerah Lembang-Bandung dan Kabupaten Pangandaran oleh tim pengabdian masyarakat Sekolah Farmasi ITB. Selanjutnya, pengabdian kepada masyarakat diperluas pada lingkar tengah Kota Mataram. Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara barat terletak di Pulau Lombok memiliki luas wilayah sebesar 61,30 km2. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menempati urutan pertama dengan angka kesakitan melebihi prevalensi nasional sebesar 21,02%. Untuk mengatasi angka kesakitan yang tinggi, berdasarkan Profil Kesehatan NTB tahun 2020, sekitar 74,90% penduduk provinsi NTB melakukan upaya swamedikasi. Persentase penduduk yang melakukan swamedikasi melebihi 70% baik ditinjau dari perbedaan jenis kelamin dan lokasi tinggal (pedesaan dan perkotaan). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tahun 2022 ini telah berhasil dilaksanakan dengan output berupa peningkatan kapasitas kader dan masyarakat berbasis kemitraan dengan apoteker dalam penggunaan komoditas farmasi khususnya obat dan pangan secara rasional dengan kegiatan pelatihan, survey kesehatan masyarakat dengan diseminasi dalam seminar internasional meraih penghargaan best poster, kegiatan kuliah tamu mengenai beasiswa, pengabdian masyarakat dan MBKM serta laporan akhir"



Capaian



Testimoni Masyarakat