Mustika Sufiati
Berdasarkan temuan dari Sosialisasi Platform Ekosistem Bisnis Inklusif terhadap 2.700 koperasi dan usaha kecil menengah di 27 Kabupaten kota Jawa Barat selama 5 tahun terakhir, sangat jelas banyak sekali produk unggulan Jawa Barat, baik komoditas pertanian, produk kerajinan seperti fashion dan bahkan produk kreatif tidak mampu dijual karena kalah dalam bersaing dengan produk yang dijual online, serbuan produk dan riteil modern dari perusahaan bermodal besar serta serbuan produk asing yang menjadi penetrasi pasar dalam negeri. Di sisi lain, permasalahan seperti konsolidasi komunitas petani dalam koperasi yang belum optimal hingga koperasi yang tidak berdaya menyelesaikan berbagai permasalahan anggotanya menjadi kendala lain yang dihadapi oleh koperasi saat ini. Untuk menangani kondisi ini, diusulkan Model Bisnis Agrobisnis Ekosistem Inklusif (Purwanegara et al., 2019; Purwanegara & Meidiana, 2015) yang menggambarkan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang berada di ekosistem Perkoperasian. membangun percontohan kolaborasi antar koperasi-koperasi produsen di Jawa Barat dengan cara : sharing kebiasaan dan jumlah konsumsi, jenis kebutuhan pennguna atau anggota Koperasi Konsumsi, sharing anggota ekosistem dalan upaya menstandarkan mutu komoditas pertanian dan produk lainnya untuk memenuhi dan memuaskan anggota Koperasi Konsumsi, pengelolaan retail koperasi konsumsi, pendampingan komunitas koperasi konsumsi Jawa Barat oleh seluruh stakeholder terkait melalui sarana berbagi informasi (knowledge sharing) yang dilakukan melalui digital platform yang telah dikembangkan yaitu ecobiz.id, uji coba kolaborasi, dan terwujudnya kolaborasi produksi dan konsumsi antar koperasi yang saling menguntungkan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pelatihan, logical framework approach (LFA), dan focus group discussion (FGD). Kegiatan ini dilakukan melalu berbagai tahap yang dimulai dari tahap pelatihan bagi (koperasi produsen dan konsumsi), pendampingan pembentukan kolaborasi antar koperasi, dan monitoring kolaborasi. Berdasarkan hasil uji coba kolaborasi, interaksi antar koperasi produsen dan konsumsi di platform digital terbilang rendah. Perlu lebih banyak lagi pembiasaan dalam menggunakan media digital dan mendorong interaksi antar user di platform digital.