Yani Suryani
Pulau Rinca merupakan daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yang masih mengalami ketimpangan dalam banyak aspek, salah satunya adalah pendidikan. Keterbatasan akses pendidikan ditunjukkan melalui kondisi sekolah dan pemahaman literasi dan sains siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pulau Rinca. Akses yang tidak merata membuat siswa SDN Pulau Rinca tidak dapat mempelajari sains melalui praktik uji coba sebab mereka tidak memiliki fasilitas yang memadai. Pengabdian masyarakat dilakukan untuk mengembangkan minat sains dan minat baca siswa SDN Pulau Rinca. Pengabdian dilakukan dengan mengajak siswa bermain sambil belajar, memberikan alat peraga untuk percobaan, dan memberikan buku bergambar tentang cahaya. Metode dalam pengabdian ini adalah partisipatoris. Siswa diajak untuk memahami fenomena cahaya berdasarkan sudut pandang fisika. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan minat sains dan minat baca siswa SDN Pulau Rinca. Eksperimen yang dilakukan dengan permainan menjelajah membantu siswa menyimak dan memahami fenomena cahaya dengan baik. Fenomena cahaya yang diajarkan di antaranya cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat diuraikan, cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya merambat lurus. Siswa memahami sifat cahaya melalui fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Pengabdian ini juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan kepada para siswa melalui percobaan cahaya.
Kata kunci: Pendidikan, Siswa, Guru, Pulau Rinca, Literasi, Cahaya
Memperkenalkan ilmu dasar yang terkait dengan fisika kepada siswa dan guru SD dengan cara yang mudah dengan menggunakan alat peraga sederhana.
Program pengabdian yang dilakukan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Rinca, khususnya guru dan siswa SDN Pulau Rinca. Mereka menjadi tercerahkan dengan adanya praktik sains dasar dari bahan-bahan sederhana dan alat peraga yang kami bawa dari ITB. Bagi KK dan ITB, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dari hasil riset yang sudah kami lakukan sehingga dapat berdampak luas bagi masyarakat Indonesia. Peningkatan literasi sains dapat meningkatkan juga minat baca siswa dan menumbuhkan pola berpikir kritis sehingga generasi muda yang ada di daerah mendapatkan pemahaman ilmu yang sama dengan anak lain di perkotaan.