Peningkatan Kapasitas Produksi dan Pemasaran Dua Bisnis Mula yang bergerak di Bidang Fesyen Melalui Pengembangan Produk Baru
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Sudrajati Ratnaningtyas



Ringkasan Kegiatan

Jawa Barat merupakan salah satu koridor ekonomi dalam MP3EI dari tahun 2011 sampai 2015, memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan dari program tersebut. Kegiatan ekonomi di jawa Barat difokuskan pada industri makanan dan minuman, tekstil, transportasi, turisme, dan industri pertahanan (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik. Pada umumnya, parawirausaha gagal menangani tahap akhir dari pertumbuhan seperti halnya di awal usaha. Mereka cenderung bekerja dengan baik selama tahap prebirth dan tahap acceptance, rata-rata upaya untuk maju pada tahap ini sering menghadapi banyak rintangan. Prebirth meliputi penanganan segala hal berkaitan dengan langkah-langkah penting untuk mencapai startup. Pada tahap acceptance, wirausaha mungkin berusahakeras untuk membuat produk mereka unik. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih dan mendampingi Mitra pagar dapat menyelesaikan permasalahannya di bidang pemasaran pengembangan produk dan pemupukan modal untuk pemilikan assests/alat-alat poduksif. Berdasarkan hasil riset pasar tersebutlah dibuat program pengembangan produk (baru) yang sesuai ataupun di atas ekspektasi pelanggan/konsuemn, agar mendapatkan nilai pelanggan yang lebih baik dari pesaing.



Capaian

Perintisan kelompok usaha dan pengembangan UKM



Testimoni Masyarakat

Kedua mitra merintis bisnisnya sejak tahun 2014, mereka berusia dua puluhan tahun. Produk yang dihasilkan mitra pertama adalah kaos dengan tulisan kata ataupun gambar yang dapat mencerminkan / menginterpretasikan gairah, kebanggaan, profesi, hobi, dari komunitas- komunitas yang ada di Bandung. Serta menyediakan customize produk kepada komunitas atau pelanggan yang ingin membuat produk berdasarkan design sendiri. Omset pada tahun 2015 sekitar Rp 24 juta. Berdasrkan analisis SWOT terhadap usaha maka didapati kelemahan kelemahan, dan bila diurutkan dari yang paling lemah adalah sebagai berikut: pengembangan produk, fasilitas produksi, kapasitas produksi, belum mengetahui produk-produk fesyen atau design-design yang berada diluar Bandung Raya, dan keuangan. Omset kedua pada tahun 2015 adalah Rp 18 juta. Produk yang dihasilkan mitra kedua adalah hijab yang berkualitas tinggi, dengan target pasar wanita dengan gaya hidup urban yang memiliki penghasilan menengah. Berdasarkan analisis SWOT maka kelemahannya adalah: pemasaran dan distribusi produk, keuangan, dan fasilitas manufaktur.