Pengurangan Risiko Bencana Tsunami dalam Pengembangan Kawasan Wisata
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D.



Ringkasan Kegiatan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Akan tetapi hal tersebut juga dapat menjadi ancaman akibat kondisi Indonesia yang berada pada pertemuan 3 lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Salah satu destinasi wisata pesisir di Indonesia yang beberapa waktu ke belakang terdampak tsunami cukup parah yaitu, daerah pesisir Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang. berbagai jenis infrastruktur juga mengalami kerusakan diantaranya sekitar 400 rumah di Pandeglang yang terletak di dekat pantai roboh atau rusak berat, 9 hotel di Pandeglang Selatan rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak, serta jalan raya yang menghubungkan Serang dan Pandeglang terputus. Akibatnya kegiatan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata terpaksalumpuh selama beberapa bulan pasca tsunami. Hal tersebut tentu menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit akibat kerusakan bangunan hingga penurunan kunjungan wisatawan. Berdasarkan pada hal tersebut pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengidentifikasi strategi pengurangan risiko bencana tsunami dalam pengembangan kawasan wisata di pesisir Kabupaten Pandeglang, Banten. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu metode penelitian kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui FGD (Focud Group Discussion).



Capaian

Hasil dari kajian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi wilayah yang rawan tsunami, khususnya pada kawasan wisata di pesisir.



Testimoni Masyarakat

-