R. Sugeng Joko Sarwono
Penelitian terkait sisitem tata suara di masjid sebenarnya sudah banyak dilakukan, hanya saja masih terfokus pada aspek akustik ruang yang seringkali sulit dan tidak mudah diaplikasikan oleh orang awam. Para praktisi sistem tata suara yang ada di lapangan banyak yang tidak memiliki pemahaman terkait kondisi akustik ruang, sehingga tidak dapat meyelesaikan permasalahan terkait suara di dalam ruangan dengan tuntas. Kondisi ini diperparah dengan aspek tata suara yang tidak dipertimbangkan di dalam desain dengan baik, sehingga muncul masalah yang kompleks di lapangan. Permasalahan terkait suara di masjid yang muncul di lapangan dapat berasal dari kondisi akustik ruang, sistem tata suara, dan interaksi antara kedua aspek itu. Perbedaan sumber permasalahan ini menyebabkan setiap masjid memiliki masalah terkait suara masing-masing. Permasalahan yang muncul seringkali tidak memiliki solusi umum karena setiap masjid memiliki karakteristik yang berbeda, akibat bentuk, ukuran, material, dan sistem tata suara yang terpasang berbeda-beda. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan informasi terkait akustik masjid yang praktis, sistematis, mudah diperoleh, dan mudah dipahami. Informasi akan diberikan melalui buku elektronik yang dapat diunduh dan dapat dibaca langsung, serial video pembelajaran yang akan dibuat secara sistematis yang dapat ditonton, dan buku yang dicetak untuk diberikan pada organisasi masyarakat terkait masjid sebagai pedoman dalam membuat masjid.
Penerapan Karya Tulis
Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan memiliki lebih dari 239.000 masjid. Dari ratusan ribu jumlah masjid di Indonesia, masjid yang paling banyak adalah masjid kecil yang dibangun dari hasil swadaya masyarakat. Masjid-masjid ini pada umumnya dibangun tanpa adanya pertimbangan dari aspek akustik ruang dan dengan anggapan bahwa masalah suara dapat diselesaikan dengan sistem tata suara. Kebanyakan masjid memiliki konsep arsitektural yang megah, indah, dan agung. Konsep ini ditampilkan dengan penggunaan material yang keras dan langit-langit yang cenderung tinggi. Konsep ini menyebabkan pantulan suara di dalam ruangan menjadi dominan, sehingga menurunkan kejelasan suara ucap. Kondisi yang ada saat ini adalah adanya anggapan bahwa kondisi akustik masjid yang ideal dapat dicapai dengan penggunaan sistem tata suara. Permasalahannya, tidak semua permasalah suara dapat diselesaikan dengan penerapan sistem tata suara. Kondisi ini akan semakin parah apabila suatu ruangan memiliki karakter suara pantulan dan suara dengung yang dominan dibandingkan suara langsung. Sistem tata suara hanya dapat diterapkan pada ruangan dengan suara dengung dan pantul yang relatif lebih rendah dibandingkan suara langsung.