Pengolahan Limbah Padat Domestik Dengan Pendekatan Partisipasi Aktif Masyarakat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

V. Sri Harjati Suhardi



Ringkasan Kegiatan

lingkungan sekitar, sebagian maupun seluruhnya. Konsep dasar dari peningkatan kualitas lingkungan yang akan dilakukan adalah mengurangi limbah dari sumbernya. Dari data yang dikemukakan PD. Kebersihan, sedikitnya produksi sampah di Kota Bandung mencapai 1.500 ton perhari. Sebagian besarnya merupakan sampah rumah tangga, dan 16,7 persen diantaranya merupakan sampah plastik, atau tak kurang dari 250 ton. Hanifrahmawan (2017) mengulas bahwa untuk jumlah sampah yang lebih besar dan sifat perkotaan yang lebih kompleks diusulkan pengolahan limbah menjadi energi (konsep waste to energy). Penimbunan (open dumping) atau landfill bukan merupakan alternatif penyelesaian masalah yang sesuai untuk beberapa daerah yang tidak terlalu besar ketersediaan lahan kosong dan jumlah penduduk tidak terlalu banyak, yang tidak memenuhi kelayakan ekonomi dan teknis. Pemerintah Jawa Barat dan DLH mempunyai Gerakan Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) guna membangun kesadaran untuk melakukan pemilahan dan pemanfaatan sampah. Untuk mendukung Gerakan ini, program pengabdian ini akan menerapkan beberapa Teknik pengolahan sampah terpadu yang akan diperkenalkan kepada masyarakat. Instalasi pengolahan limbah padat domestik yang bersifat organik yang banyak digunakan di beberapa daerah adalah proses komposting. Metoda ini memberikan keberhasilan di beberapa daerah dengan kunci keberhasilannya adalah pelatihan dan pendampingan. Kelebihan dari pemanfaatan sampah organik untuk komposting adalah solusi yang tuntas di mana tidak diperlukan lagi pengolahan lanjutan setelah proses selesai dan kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Limbah domestik merupakan salah satu pencemar di lingkungan urban maupun sub- urban yang menyebabkan rendahnya kualitas lingkungan. Salah satu strategi pemulihan kualitas lingkungan adalah dengan mengelola dan mengolah limbah domestik dari sumbernya. Limbah domestik terdiri dari limbah cair dan limbah padat. Kedua jenis limbah ini harus dikelola dan diolah dengan baik. Pada Program Pengabdian Masyarakat sebelumnya telah dikembangkan dan diterapkan instalasi untuk pengolahan limbah cair domestik dengan hasil efluen yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri LHK No. P.68/Menlhk-Setjen/2016 mengenai baku mutu air limbah domestik. Pada proposal ini, pengolahan limbah padat domestik akan dikelola dan diolah tidak dibuang ke lingkungan sekitar, sebagian maupun seluruhnya. Masyarakat masih cenderung abai dalam mengolah limbah organik yang mereka temui pada kehidupan sehari-hari. Sikap abai ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya dan bagaimana cara mengolah limbah domestik serta kurangnya sarana dalam mengolah limbah domestik tersebut. Akibatnya, limbah domestik menjadi tidak terolah dan menjadi sumber pencemaran lingkungan.