Sabrina Ilma Sakina
Indonesia memiliki industri garmen terbesar di Asia Tenggara, namun tidak memiliki pasokan kapan karena mayoritas diimpor dari negara lain. Secara tradisional, abaka merupakan alternatif sumber bahan baku untuk tekstil. Abaka (Musa textilis nee) merupakan tanaman sejenis pisang penghasil serat termasuk dlam famili Musaceae. Serat abaa terkenal sebagai serat berkualitas tinggi yang digunakan sebagai bahan baku kebutuhan berbagai macam industri seperti tekstil, kertas, bahkan otomotif. Menydari potensi abaka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, abaka dicanangkan sebgai salah satu produk unggulan masyrakat Sulawesi Utara. Prospek serat pisang abaka yang dihasilkan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Manado, Sulawesi Utara, pun sangat besar dan kualitas abaka tersebut jauh lebih baik dari varietas sejenis yang dikembangkan di Filipina, Manila NF. PT Cofo Kreatif Indonesia, sebagai salah satu perusahaan tekstil dan fashion yang berbasis di darah Manado, pernah berupaya menggarap serat baka menjadi bahan alternatif untuk tekstil. Namun hasil akhir serat abaka yang dihasilkan daerah Manado belum memiliki kualitas yang diharapkan untuk menjadi bahan tekstil sehingga produk dari serat ini masih kalah bersaing dengan prduk dari Filipina. Salah satu poin yang diminta oleh PT Cofo Kreatif Indonesia adalah membantu mengolah serat menjadi benang karena proses mengolah serat abaka menjadi benang adalah Langkah yang tidak digemari oleh pengrajin abaka di Sulawesi Utara. Langkah ini biasanya dilakukan dengan cara menyambung serat (teknik simpul tenun), namun teknik ini rumit dan butuh keterampilan tinggi.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Penerapan Karya Tulis
Indonesia memiliki industri garmen terbesar di Asia Tenggara, namun tidak memiliki pasokan kapan karena mayoritas diimpor dari negara lain. Secara tradisional, abaka merupakan alternatif sumber bahan baku untuk tekstil.