Pengintegrasian Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir Pemerintah dan  Masyarakat di Kabupaten Bandung
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Djoko Santoso Abi Suroso



Ringkasan Kegiatan

Salah satu wilayah yang sering mengalami bencana banjir adalah Cekungan Bandung yang dialiri oleh sungai dari DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, Provinsi Jawa Barat. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum (2011) mencatat, banjir besar di Cekungan Bandung pada tahun 2010 yang merendam hampir 8000 hektar wilayah (BBWS Citarum, 2011). Walaupun banjir yang terjadi di Cekungan Bandung ini sudah terjadi sejak 30 tahun yang lalu (Kompas, 2010), namun frekuensi banjir makin sering terjadi dan dengan durasi waktu yang lebih lama. Bencana banjir di masing-masing wilayah ini hampir terjadi setiap tahunnya ketika musim hujan tiba. Hal ini diakibatkan oleh kondisi permukaan tanah yang berada lebih rendah dibandingkan dengan permukaan sungai. Selain itu, kondisi Sungai Citarum juga semakin hari semakin dangkal akibat adanya sedimentasi dan erosi di daerah hulu. Bila dilihat dari sisi dampak yang ditimbulkan, ketinggian genangan banjir yang terjadi semakin meningkat setiap tahunnya. Kegiatan pengabdian masyarakat mencakup presentasi dari pihak ITB dan komunitas Garda Caah yang kemudian dilengkapi oleh diskusi antara ITB, Garda Caah, dan BPDB setempat. Yang didapat dari diskusi antar aktor ini adalah bahwa banyak kegiatan dan informasi yang saling belum diketahui dan perlu dikomunikasikan satu sama lain agar pengintegrasian dapat dilakukan.



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan, Penanganan Darurat Bencana



Testimoni Masyarakat

Kondisi masyarakat yang tinggal di sekitar DAS Citarum memiliki kesiapsiagaan yang masih rendah. Berdasarkan penelitian di lingkungan PWD SAPPK ITB mengenai pengetahuan masyarakat terkait dengan pengetahuan terhadap sumber bencana banjir menunjukan sebagian masyarakat (75%) tidak mengetahui tindakan kesiapsiagaan yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana banjir.