Pengintegrasian Petani Sereh Wangi dan Peternakan Sapi di Kampung Pasir Leutik-Desa Ciporeat-Kec Cilekrang-Kab Bandung
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Budi Sulistianto



Ringkasan Kegiatan

Sejak 2 tahun yang lalu Kelompok Tani “Sumber Mukti” menggagas suatu sistem Integrasi pertanian dan peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota dengan jenis tanaman yang nilai ekonomisnya tinggi sebagai pengganti tanaman rumput gajah untuk diintegrasikan dengan peternakan sapi perah yaitu tanaman penghasil minyak atsiri “Citronella” atau Sereh Wangi. Selain menghasilkan produk utama minyak sereh wangi (Citronella, sp) limbah penyulingan daun sereh wangi sangat baik untuk dijadikan pengganti Pakan utama Hijauan bagi hewan ternak. Jika dibandingkan dengan tanaman jagung yang harus ditanam tiap 4 bulan, sereh wangi memiliki keunggulan nilai ekonomis karena sereh wangi hanya cukup ditanam sekali dalam 5 tahun, sereh wangi pun sangat tinggi kemampuan beradaptasinya sehingga dapat bertahan dan berkembang pada lahan apapun serta pemeliharaannya sangat ringan dan sederhana tanpa perlu intensif dalam merekayasa pemeliharaan. Kelompok tani “Sumber Mukti” pun sudah mulai memanfaatkan limbah kotoran sapi yang dihasilkan anggota peternak Sapi Perah sebagai bahan pembuatan “Biogas” yang menjadi nilai tambah sehingga bisa menggantikan kebutuhan bahan bakar minyak dan gas untuk kebutuhan keluarga masing-masing anggota. Potensi kondisi sosial, kultur dan ekonomi yang relatif homogen (terdiri dari Petani dan Peternak saja) dengan kesamaan tujuan dapat mempercepat agenda tercapainya integrasi pertanian dan peternakan yang berbasis eduwisata ‘Atsiri Farm’. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

ITB bekerjasama dengan Komunitas Pengembangan Antropologi Desa dan Kelompok Tani “Sumber Mukti” Kampung Pasir Leutik, Desa Ciporeat – Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung untuk mengangkat taraf pendapatan para petani dan peternak di daerah Ciporeat. Adapun Kelompok Tani Sumber Mukti adalah sebuah Kelompok tani yang berdiri dengan 20 (dua puluh) anggotanya yang solid dan terdiri dari Peternak Sapi, Petani Sayuran, Petani Palawija hingga Buruh Tani secara turun temurun yang mengharapkan perubahan dan peningkatan ekonomi untuk keluarganya. Kelompok Tani ”Sumber Mukti” senantiasa mencari alternatif dan tambahan pendapatan keluarga untuk mencapai sejahtera dengan mencoba berbagai upaya mencari dan meningkatkan produk potensial yang cocok dan sesuai dengan kondisi geografis, kultur, kondisi sosial dan ekonomi sehingga mereka harus terus berupaya dan mencoba berbagai tanaman yang memiliki nilai tambah dengan hasil multi produk yang bermanfaat sebagai pakan ternak sapi perah maupun sapi potong anggota kelompok tani selain produk utamanya, seperti Sayuran, Rumput Gajah hingga Jagung.