Arno Adi Kuntoro
Kecamatan Majalaya merupakan salah satu wilayah yang kerap mengalami banjir. Peringatan dini banjir merupakan salah satu infrastruktur yang diperlukan untuk mengurangi kerugian banjir. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, penyediaan sistem pengukuran yang mendukung sistem peringatan dini secara memadai masih terkendala oleh biaya dan sumber daya. Jaga Balai adalah salah satu komunitas di Kecamata Majalaya bahkan telah mengimplementasikan sistem peringatan dini bahaya banjir, baik menggunakan perangkat sederhana maupun menggunakan sistem monitoring berbasis real-time. Salah satu kendala yang dihadapi oleh komunitas Jaga Balai dalam praktik peringatan dini adalah sebaran alat ukur yang belum menjangkau daerah hulu DAS, serta perlunya pengembangan sistem monitoring yang lebih handal dan akurat. Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat Bottom-Up ini, dilakukan pengembangan sistem peringatan dini banjir berupa penambahan dua unit alat penakar hujan otomatis (Automatic Rainfall Recorder, ARR) di lokasi Cikitu dan Cihawuk, yang terletak di bagian hulu DAS Majalaya. Sistem monitoring hujan ini mengirimkan data hujan setiap 5 menit sekali secara real time, sehingga dapat dipergunakan untuk mengestimasi waktu tiba dan besarnya banjir di Majalaya. Kombinasi monitoring hidrologis berupa intensitas hujan, debit, dan peningkatan elevasi muka air sungai yang dikelola oleh komunitas secara swadaya merupakan contoh implementasi "Citizen Science” atau Sains Khalayak. Sains Khalayak, dimana masyarakat umum maupun komunitas berpartisipasi dalam riset saintifik. Jika sistem ini dapat berjalan secara kontinu, maka sistem yang sama dapat pula dikembangkan di wilayah rawan banjir lainnya.